SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Program UMKM Bersinar merupakan salah satu program unggulan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, Arhawi-Ilmiati Daud. Untuk mewujudkannya, Dinas Koperasi UKM danTenaga Kerja Wakatobi melakukan sejumlah langkah konkret agar implementasinya tepat sasaran.
Pemkab Wakatobi melalui Bank Negara Indonesia (BNI) meyiapkan dana membantu permodalan para pelaku usaha mikro dan kecil di wilayah setempat. Tak tanggung-tanggung, pelaku usaha dapat mengajukan usulan untuk mendapatkan dana tanpa bunga sesuai besar kecilnya usaha mereka, mulai dari Rp5 juta sampai Rp25 juta per pelaku usaha.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi, La Ode Boa, menerangkan tahun 2017 Pemda Wakatobi meluncurkan UMKM Bersinar dan bekerjasama dengan BNI.
“Bantuan modal tanpa bunga dapat diperoleh masyarakat sesuai dengan besar kecilnya usaha yang dikelola. Kalau usaha mereka sudah bagus dan membutuhkan tambahan modal, mereka bisa memperoleh dana pinjaman tanpa bunga Rp25 juta, namun jika usahanya kecil, dana diberikan juga kecil. Tahun 2018 ini, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan BNI dalam memberikan bantuan modal tanpa bunga tersebut kepada 125 pelaku usaha mikro dan kecil,” jelas La Ode Boa, Senin (19/11/2018).
Di 2019, para pelaku usaha sudah dapat meminta dana bantuan UMKM bersinar tersebut ke Bank Pembangunan Daerah (BPB) Sultra karena Pemda Wakatobi telah bekerjasama dengan BPD Sultra untuk penyaluran UMKM bersinar.
Mendorong Peningkatan Ekonomi
Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi, tengah konsen mendorong peningkatan kualitas usaha masyarakat. Hal ini terlihat adanya kemudahan pengurusan izin usaha mikro dan kecil yang diberikan oleh pemerintah saat ini.
Bayangkan saja di 2018 saja, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan telah menerbitkan 1.588 izin usha mikro.
Jumlah usaha mikro di Kabupaten Wakatobi 5.381 usaha menyerap tenaga kerja 8.611 orang dengan omset usaha Rp57.582.700.000. Usaha kecil berjumlah 438 usaha, menyerap tenaga kerja 1.435 orang dengan omset usaha Rp45.874.133.750.
Sedangkan usaha menegah berjumlah 134 usaha menyerap tenaga kerja 604 orang dengan omset Rp74.952.722.500.
Untuk jumlah koperasi pada 2018, terdiri dari 17 koperasi unit desa, 54 koperasi serba usaha, 20 koperasi wanita, dan delapan koperasi nelayan.
Meningkatkan Kualitas Tenaga Koperasi, UMKM, dan Wirausaha
Dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga koperasi, UMKM, dan wirausaha, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi menyelenggarakan beberapa pelatihan, pendampingan, pembinaan, dan sosialisasi.
Keseriusan Pemda Wakatobi dalam peningkatan kapasitas dan kualitas SDM ini terlihat dalam pelatihan peningkatan produktivitas paket XXXII dan XXXIII kepada sejumlah wirausaha pemula di Wakatobi yang merupakan hasil kerja sama Dinas Koperasi UKM dan Ketenaga Kerja Kabupaten Wakatobi dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI melalui unit pelaksana teknis (UPT) Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari.
Bukan hanya itu, di 2018, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan, di antaranya pelatihan manajemen pengelolaan koperasi, penyusuna direktori koperasi, pendampingan pembentukan koperasi baru, bentuk perkoperasian, pembinaan kelompok koperasi wanita, pembinaan kelompok koperasi nelayan, sosialisasi UMKM Wakatobi Bersinar, pendampingan terhadap UMKM oleh 56 orang tenaga pendamping.
Ada juga sosialisasi izin usaha mikro kecil, pelatihan pendamping UMKM Bersinar, revitalisasi galeri plut-KUMKM, pameran produk unggulan UMKM, pelatihan penciptaan kader wirausaha baru, sosialisasi UU ketenagakerjaan, pelatihan peningkatan produktivitas kerja, pedataan dan pengawasan tenaga kerja, monitoring pelaksanaan penerapan K3 pada perusahaan, pembinaan dan penerapan norma keselamatan ke tenaga kerja perusahaan, dan bentuk ketenagakerjaan.
Pamerkan Produk Kerajinan Lokal di Wakatobi WAVE 2018
Dalam perayaan Wakatobi Wonderful Festival dan Expo (WAVE) pada 11-13 November 2018, Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Wakatobi memamerkan sejumlah hasil kerajinan inovasi putra putri Wakatobi.
Produk unggulan yang dipamerkan, yaitu sarung tenun khas Wakatobi, baju adat, tas, pot bunga, lukisan terbuat dari bambu, pisau dan parang Binongko, tempat tisu, guci terbuat dari tanah liat, dan bebarapa kerajinan tangan khas Wakatobi lainnya.
La Ode Boa mengungkapkan hal ini dilakukan agar masyarakat luar tahu, bahwa Wakatobi bukan hanya indah bawah lautnya, tetapi memiliki kekayaan SDA, SDM, dan budaya. (adv)
Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Sarini Ido
