Dinas TPHP Muna Evaluasi Penggunaan Pupuk Demi Kemajuan Petani

  • Bagikan
Kepala Dinas TPHP Muna, La Ode Anwar Agigi (tengah) dan Kepala bidang sarana, prasarana dan penyuluhan Ogo Atfal (ujung kanan), (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM) 
Kepala Dinas TPHP Muna, La Ode Anwar Agigi (tengah) dan Kepala bidang sarana, prasarana dan penyuluhan Ogo Atfal (ujung kanan), (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM) 

SULTRAKINI.COM: MUNA – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Muna mengadakan rapat evaluasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Tahun 2020 di kantornya, Selasa (29/12/2020).

Dinas TPHP Muna memiliki harapan kepada petani makin giat berusaha tani dengan penggunaan teknologi yang baik, ramah lingkungan, bisa meningkatkan produktifitas taninya, dan petani bisa menerapkan teknik pasca panen, sehingga hasil panen mutunya makin baik dan harga pun ikut baik serta petani ikut sejahtera.

Kepala Dinas TPHP Muna, La Ode Anwar Agigi melalui Kepala Bidang Sarana, Prasarana dan Penyuluhan Ogo Atfal mengatakan, TPHP melakukan evaluasi penyaluran distribusi pupuk bersubsidi, kemudian merencanakan kebutuhan penggunaan pupuk bersubsidi untuk tahun depan dengan menggunakan aplikasi kartu tani.

“Pupuk urea untuk tahun 2020, sudah didistribusi sebanyak 585 ton, NPK sebanyak 685 ton dan pupuk organik 100 ton. Semua sudah terserap dan terdistribusi kepada petani untuk wilayah Muna. Target kita untuk tahun 2021 berdasarkan RDKK yang sudah kita input disistem ada 4.326 petani berdasarkan basis data NIK dengan luas tanam sebesar 8.717 Ha untuk komoditas pangan yang sangat dominan padi, jagung, dan hortikultura,” kata Ogo kepada Sultrakini.com diruang kerjanya, Selasa (29/12/2020).

Dia melanjutkan, dalam penyaluran pupuk menggunakan sistem dari distributor ke pengecer, terus pengecer ke petani yang tergabung dalam kelompok tani.

“Setelah kita mengunjungi lima pengecer di Muna, semua pupuk yang ada digudang mereka, sudah tersalurkan di kelompok tani. Berarti persoalan penyaluran pupuk bersubsidi di Muna untuk tahun 2020, kita anggap selesai sekarang kita menatap tahun 2021,” ungkapnya.

Ogo menyatakan, untuk tahun 2021 nanti, pihaknya memiliki target tanam jagung seluas 7.020 Ha dan padi seluas 1.760 Ha.

“Dari kebutuhan luas tanam tahun 2021 kita memiliki target untuk kebutuhan pupuk urea sebanyak 1.620 ton, SP36 sebanyak 831 ton, organik 230 ton, dan NPK 2.550 ton. Kita memiliki target khusus jagung untuk tahun 2021 dengan target produktifitas menjadi 7 ton per hektar dan padi 5 ton perhektar,” ucapnya.

Kata dia, tentunya untuk mencapai target itu, mesti memiliki langkah langkah implementasi teknologi, maka butuh peran penyuluh untuk melakukan edukasi yang baik salah satunya penggunaan pupuk.

“Semua penyuluh kita dorong untuk mengedukasi petani, supaya petani menggunakan pupuk tepat dosis dan waktu. Bila ada kendala yang dihadapi dalam pembiyaan maka ada fasilitas KUR yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Saprodi, kemudian kita mendorang untuk ada demplot sebagai implementasi pemupukan sesuai spesifikasi lokasi,” tuturnya.

Dia menyampaikan, kita juga lagi menggagas petani yang memiliki produktifitas paling tinggi, akan diberikan hadiah motor.

“Hadiah motor sudah dibicarakan, ini dibantu oleh pihak distrbutor pupuk dan sudah ada komitmen. Ini sebagai stimulan, agar petani berlomba meningkatkan produktifitasnya,” tutupnya.

Untuk diketahui, pihak yang hadir dari dalam rapat evaluasi Komisi Pengawasan Pupuk tahun 2020 yakni pihak Bank BNI, Distrbutor pupuk dan penyuluh pertanian yang di Wilayah Muna. (B)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan