Dinilai Ingkar Janji, Pemerintahan Tafdil-Masyura Digoyang

  • Bagikan
Warga Kecamatan Poleang dan Mataoleo demo pemerintahan Tafdil-Masyhura di kantornya. (Foto: Badar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BOMBANA – Pemerintahan Tafdil-Masyhura sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bombana, mulai disorot masyarakat. Rasa tidak puas selama memimpin empat tahun di daerah tambang itu telah memicuh gelombang protes dari masyarakat.Selasa, (17/5/2016) ratusan mahasiswa dan masyarakat Kecamatan Poleang dan Kecamatan Mataoleo mendatangi Kantor Bupati Bombana. Mereka mengkritik kebijakan Tamasya (akronim Tafdil-Masyhura) yang kerap \”mengkerdilkan\” kedua wilayah tersebut.Warga menilai pemerintahan Tamasya sangat buruk, khususnya masalah infrastruktur jalan, air bersih, hingga persoalan listrik di kedua wilayah itu.\”Daerah kami jadi terbelakang akibat minimnya perhatian pemerintah saat ini. Jangan buat daerah kami layaknya daerah buangan seperti Nusa kambangan. Tafdil-Mashura harus adil dan bertanggung jawab, jangan cuma lempar janji kosong tanpa memebri bukti kongkrit,\” tukas Aswan, koordinator aksi.Pendemo kesal, sebab janji pemerintah untuk mengaspal jalan poros Mataoleo ke ibukota Rumbia hingga kini tidak kunjung ditepati.\”Akses jalan ke daerah kami, sangat rusak parah. Putaran perekonomian masyarakat disana lumpuh. Kami dijanji bakal diaspal tahun ini, tapi mana janji itu. Kenapa tidak kunjung direalisasi. Kami duga ada lagi permainan kotor diproyek ini,\” teriak orator lainnya, Saharuddin.Bahkan bukan cuma itu, kata Saharuddin pelayanan air bersih di daerahnya sangat buruk. Selain airnya keruh, diduga ada kongkalingkong terkait proyek penyedian air bersih di Kecamatan Mataoleo. Selain persoalan air, pemerintahan Tamasya juga dikritik terkait krisis listrik di dua kecamatan tersebut.Selain berunjuk rasa, warga juga mengelar teatrikal di depan halaman kantor Bupati Bombana.  Mereka memasang foto Tafdil-Mashura bersama sejumlah anggota DPRD Bombana sebagai simbol telah terjadi pesengkokolan dan upaya memperkaya diri sendiri tanpa mempedulikan masyarakat kecil.Lama berunjuk rasa, pedemo lalu diterima oleh Sekda Bombana H. Burhanuddin HSM Noy. Dihadapan demostran, Burhanuddin menjanjikan pengaspalan dalam waktu cepat.\”Pengaspalan itu akan dilakukan dalam waktu cepat. Kita tinggal menunggu persetujuan DPRD. Jika DPRD oke, langsung diaspal,\” jelasnya.Menyinggung persolan listrik, mantan Kadis Perhubungan Sultra ini mengatakan sudah mendatangi langsung manajer PLN Sulawesi Selatan-Sultra di Makasar guna  menangani krisis listrik di Bombana.
\”Kita sudah dijanjikan mesin 6 Kilo Mega dari pertemuan itu. Saat ini masih tahap proses. Jadi kita sabar menunggu saja,\” jelasnya.Sebelum membubarkan diri, pendemo yang terdiri dari masyarakat dan mahasiswa tersebut sempat menyambagi kantor DPRD Bombana dengan tuntutan yang sama.

  • Bagikan