Direktur PDAM Wakatobi “Disemprot” DPRD

  • Bagikan
Direktu PDAM Wakatobi dengan sejumlah kepala OPD lingkup Pemda Wakatobi saat mengikuti rapat paripurna. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Direktu PDAM Wakatobi dengan sejumlah kepala OPD lingkup Pemda Wakatobi saat mengikuti rapat paripurna. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Wakatobi mendapatkan kritikan dari sejumlah anggota DPRD setempat dalam rapat Paripurnan APBDP 2019, Senin (23/9/2019).

Padahal baru-baru ini dilakukan pergantian Direktur PDAM dari Subardin Bau ke Zakaria karena air bersih tidak mengalir di Liya raya sekitar sebulan. Sejak tiga hari lalu, air bersih kembali tidak mengalir di Liya. Bahkan hingga saat ini masih ada sejumlah desa di Kaledupa dan Binongko yang belum terairi air bersih.

Ketua fraksi PDIP, La Ode Masiudin, mengatakan persoalan air bersih harus menjadi perhatian bersama karena merupakan kebutuhan utama.

Anggota DPRD Wakatobi, Mahaludin, menjelaskan awalnya pembentukan PDAM bertujuan untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD), namun walupun tidak mendapatkan untung, paling tidak, pelayanan dibenahi.

“Kalau tidak bisa mendapatkan keuntungan, paling tidak pelayanan diperbaiki, tapi ini pelayanan pun parah,” katanya saat rapat berlangsung

Wakil ketua I DPRD Wakatobi, La India, mengatakan sekitar 10 tahun ini, sebagian besar masyarakat Binongko tidak menikmati air bersih.

“Dulu masih dikelolah oleh LSM Bina Insani masyarakat masih menikmati air bersih, namun setelah diserahkan ke PDAM, dari 14 desa/kelurahan di Pulau Binongko, hanya empat desa saja yang menikmati air bersih yaitu Kampo-kampo, Lagongga, Jaya Makmur dan Wali,” jelasnya.

Tambahnya, untuk kebutuhan sehari-hari khususnya untuk membuat kopi maupun teh, masyarakat di sana harus mencampurkan air hujan dengan air sumur, sehingga ia meminta solusiagar masyarakat Binongko bisa menikmati air bersih dengan baik.

Menanggapi persoalan tersebut, Pj. Sekda Wakatobi, La Jumadin, memerintahkan istansi terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Wakatobi dan PDAM Wakatobi untuk mengecek kerusakan atau kendala dalam mengaliri air, sekaligus menghitung jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak, agar air bisa mengalir ke masyarakat dengan baik.

Sementara Direktur PDAM Wakatobi, Zakaria, menjelaskan air PDAM tidak mengalir di Liya raya beberapa hari ini diakibatkan mesin rusak dan saat ini telah dibawa ke Kendari untuk diperbaiki.

“Persoalan seperti ini sudah terjadi berulang-ulang. Kalau mesin rusak harus kita kirim ke Kendari karena tidak ada tukang servisnya di sini, sehingga akan memakan waktu lagi untuk diservis. Jadi solusinya kita harus buat mesin cadangan supaya kalau satu rusak masih ada yang satu beroperasi, dan ini saya sudah sampaikan ke pemerintah,” paparnya.

Sementara untuk di Pulau Binongko, lanjutnya, kendalanya adalah persoalan ketersedian sarana prasarana seperti mesin pompa, dan pipa sambungan ke masyarakat, sehingga ia meminta pemerintah dan DPRD Wakatobi memikirkan hal tersebut. “Kami tidak bisa berbuat apa-apa kalau persoalan tersebut tidak segera diselesaikan,” terangnya

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan