DLHK Kendari Tambah Waktu Angkut Sampah Selama Ramadan

  • Bagikan
Tumpukkan sampah di Jalan Kedondong, Kelurahan Poasia, Kendari, Senin (6/5/2019). (Foto: Rama/SULTRAKINI.COM)
Tumpukkan sampah di Jalan Kedondong, Kelurahan Poasia, Kendari, Senin (6/5/2019). (Foto: Rama/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, Paminuddin, mengaku volume sampah akan naik selama Ramadan 1440 Hijriah. Penanganan dilakukan DLHK, yakni menambah waktu pengangkutan sampah menjadi tiga kali sehari.

Penanganan sampah di Kota Kendari sama seperti hari-hari biasanya. Hanya saja, waktu pengangkutannya dipertambah, yaitu subuh hari atau usai salat Ashar, usai berbuka puasa, dan usai salat Tarawih.

“Tanpa kenal lelah kami sekarang, justru malam kami juga mengangkut. Ini akan tambah shift malam, mungkin setelah Tarawih,” ujar Paminuddin kepada Sultrakini.com, Senin (6/5/2019).

DLHK Kendari mensiagakan 188 personel dan 36 mobil pengangkut sampah. Jumlah ini sama seperti hari biasanya, serta titik angkut sampah, sekitar 1.600 titik di Kota Kendari terdiri dari 1.000 bak sampah permanen dan 600 titik pembuangan sampah.

Kepala DLHK Kota Kendari, Paminuddin. (Foto: Nely/SULTRAKINI.COM)
Kepala DLHK Kota Kendari, Paminuddin. (Foto: Nely/SULTRAKINI.COM)

“Di hari-hari biasa itu kan tidak ada jual-jual makanan di pinggir jalan. Kalau ini bertambah, misalnya sampah pembungkus kue-kue, plastik minuman, dan sampah basah, seperti daun-daun yang dikemas untuk jajanan,” jelas Paminuddin.

(Baca: Warga Kendari Hasilkan Sampah Sampai 220 Ton per Hari Selama Ramadan)

Data dihimpun Sultrakini.com, masyarakat Kota Kendari menghasilkan sampah 500 ton setiap harinya.

Sementara titik terbesar penampungan sampah dari masyarakat berada di sekitaran Bundaran Mandonga, Jalan Sao-sao, Pasar Anduonohu, Pasar Sentral Kota Kendari, dan sekitaran Puuwatu.

Melihat banyaknya titik sampah di Kota Kendari dan sedikitnya jumlah personil serta mobil pengangkut sampah, Paminuddin mengimbau kepada masyarakat untuk turut aktif dalam penanganan sampah.

“Alangkah baiknya masyarakat buang sampah pas di bak sampahnya, jangan dibuang di pinggir-pinggirnya karena akan digeruk oleh hewan jadinya berserakan,” ucapnya. (Adv)

Laporan: Nely
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan