Doni Monardo ke Kendari, Gubernur Beber Persoalan Hadapi Covid-19 di Sultra

  • Bagikan
Gubernur Ali Mazi (kiri) saat rapat koordinasi bersama Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo di Kendari, Selasa (10 November 2020). Foto: Ilham Q Moehiddin/Jubir Gubernur Sultra.
Gubernur Ali Mazi (kiri) saat rapat koordinasi bersama Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo di Kendari, Selasa (10 November 2020). Foto: Ilham Q Moehiddin/Jubir Gubernur Sultra.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19,  Letnan Jenderal TNI Doni Monardo ke Kendari. Gubernur Sultra Ali Mazi pun membeberkan sejumlah persoalan yang dihadapi dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai peredaran Covid-19 di wilayah Sulawesi Tenggara, diantaranya rendahnya tingkat kesadaran masyarakat, kurangnya sumber daya manusia analis laboratorium, serta minimnya Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai sarana prasarana tes Covid-19.

SULTRAKINI.COM: Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19,  Letnan Jenderal TNI Doni Monardo melakukan kunjungan kerja di Sulawesi Tenggara, di terima oleh Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, Selasa (10 November 2020).

Doni mengadakan pembicaraan dengan Gubernur Ali Mazi sebelum mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Virtual Penanganan Covid-19 untuk Wilayah Sulawesi Tenggara yang diikuti Satgas Penanganan Covid-19 di 17 Kab/Kota.

Di Kendari, Doni ingin mendengar langsung beragam kendala lapangan mengenai kerumitan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Sultra.

Dalam rakor terungkap tingkat partisipatif warga dalam memahami bahaya dan kondisi kedaruratan pandemi virus corona.

Protokol kesehatan masih dilihat warga sebagai “halangan” dalam beraktifitas, daripada upaya preventif memutuskan rantai penyebaran.

Kondisi ini, menurut Doni, nyaris sama di setiap daerah di Indonesia. Namun, kesabaran ekstra tinggi untuk memberi pemahaman kepada masyarakat adalah ikhtiar besar Satgas Penanganan Covid-19 dan personel BNPB.

Doni juga menyampaikan perkembangan Covid-19 di Sultra melalui data yang direkap secara nasional.

Salah satu yang dikemukakan adalah terkait rendahnya tingkat kepercayaan publik Sultra terhadap kemungkinan penularan virus corona. Survei BNPB memperlihatkan persentase ketidakpercayaan publik Sultra itu mencapai 22,36 persen. Persentase tersebut menderek Sultra ke posisi keempat nasional.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat itu menjelaskan, kondisi akhir dalam kurva pandemi hingga kini belum dapat diprediksi sehingga membuat semua pengambil kebijakan di pusat dan daerah harus tetap menyiagakan kewaspadaannya.

“Vaksin masih sedang diproduksi, sehingga kewaspadaan kita belum bisa diturunkan. Patuhi terus protokol kesehatan, dan hanya hal itu yang bisa mengurangi tekanan bahaya pandemi,” kata Doni seperti dilansir dari siaran pers Juru Bicara Gubernur Sultra, Ilham Q Moehiddin.

Kerjasama dan koordinasi semua pihak diperlukan untuk menanamkan dan menumbuhkan kesadaran publik melalui voluntery education yang kerap dilakukan banyak pihak.

Gubernur Ali Mazi membenarkan sejumlah persoalan —salasatunya tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan yang masih rendah— yang dihadapi Satgas Penangaan Covid-19 Sultra. Sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-10 Sultra, Ali Mazi juga menyampaikan kurangnya sumber daya manusia analis laboratorium, serta minimnya Tes Cepat Molekuler (TCM) dan Polymerase Chain Reaction (PCR) sebagai sarana prasarana tes Covid-19.

Tidak hanya itu, Gubernur Ali Mazi juga menyampaikan kian berkurangnya stok Alat Pelindung Diri (APD) medis untuk dokter maupun perawat.

“Rapid Test sifatnya hanya pengecekan awal. Pada banyak kasus, setelah rapid berkali-kali dan hasilnya non-reaktif. Namun setelah di-swab (uji lendir), hasilnya justru positif. Karena itulah, kami sangat membutuhkan perlengkapan TCM dan PCR tersebut,” jelas Gubernur Ali Mazi.

Kedatangan Doni Monardo ternyata tidak hanya kunjungan kerja biasa. Pesawat Boeng milik TNI Angkatan Udara yang digunakan selama muhibah kerja Doni Monardo itu mengangkut sejumlah paket bantuan terkait penanganan Covid-19 yang diserahkan kepada Pemprov Sultra dan Rumah Sakit Umum Provinsi, berupa; dua unit ventilator, 20 jerigen hand sanitizer, 150.000 lembar masker kain, 20.000 lembar masker medis, 2.000 pcs. shoes cover, 500 pcs. sarung tangan, 250 buah googles, lima buah penyemprot desinfektan, 1.000 buah penyemprot tangan, 5.000 buah pelindung wajah, dan 10.000 buah APD premium. Sedangkan bantuan alkes untuk Rumah Sakit Umum Provinsi, terdiri dari; 5.000 PCR Biosewoom Test, 5.000 RNA Bionner Test, dan 5.000 VTM+Swab KH Medical Test.

Sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo menyerahkan Dana Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana (T.A. 2020) kepada Pemprov Sultra dan untuk sejumlah daerah lainnya (Muna Barat, Buton, dan Buton Tengah).

Pemprov. Sultra menerima tambahan dana hibah (akhir T.A. 2020) sebesar Rp.126.720.000. Sementara itu, dana hibah (T.A. 2021) berupa pekerjaan fisik diberikan untuk tiga kabupaten, dengan rincian sebagai berikut: Rp.8.071.102.000 (Muna Barat); Rp.18.510.000.000 (Buton); dan Rp.12.250.000.000 (Buton Tengah). Sedangkan enam kabupaten/kota (Konawe Utara, Kolaka Utara, Muna, Buton Selatan, Kota Baubau dan Kota Kendari) telah menerima dana hibah serupa untuk T.A. 2019-2020 dengan total Rp.133.501.563.000.

Kepala BNPB Doni Monardo juga tidak lupa mengkoordinasikan persiapan menghadapi La Nina. Untuk keseluruahan daerah di pulau Jawa, pulau Sulawesi, dan pulau Kalimantan, telah diminta mewaspadai fenomena La Nina tersebut. “Terutama pulau Jawa dan sebagian besar bagian timur Indonesia, kecuali NTT, NTB, dan Bali,” imbuh Doni.

BNPB Pusat telah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mengantisipasi ancaman La Nina, yang biasanya diikuti dengan banjir, tanah longsor, dan banjir bandang.

Menanggapi penyampaian tersebut, Gubernur Ali Mazi akan segera berkoordinasi dengan seluruh stakeholder sebagai bentuk kesiap-siagaan mitigasi kebencanaan.

Sebelum meninggalkan Kota Kendari menuju Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dalam suasana santai di ruang VVIP Rujab Gubernur Sultra, Gubernur Ali Mazi sempat mengisahkan heroisme perjuangan kakek canggahnya, Pahlawan Nasional Sultra Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko), kepada Doni Monardo dan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kaskogabwilhan) II TNI, Mayor Jenderal TNI Joko Warsito.

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan