Dosen UHO Kembangkan Pembelajaran Matematika Berbasis Software

  • Bagikan
PKM UHO di SMA-TQ Mu'adz Bin Jabal Sultra. (Foto: Wa Kandi/SULTRAKINI.COM)
PKM UHO di SMA-TQ Mu'adz Bin Jabal Sultra. (Foto: Wa Kandi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sejumlah dosen Universitas Halu Oleo (UHO) mengembangkan pembelajaran matematika berbasis software dalam pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di SMA-TQ Mu’adz Bin Jabal Sultra. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilaksanakan sejak Oktober hingga November 2018 dengan intensitas enam kali tatap muka.

Ketua Tim Pengabdian PKM, Muhammad Kabil Djafar, menjelaskan kegiatan mengembangkan pembelajaran berbasis software untuk materi integral diharapkan meningkatkan prestasi belajar siswa. Apalagi hal tersebut sesuai dengan bidang keilmuan yang digelutinya bersama Yani selaku anggota tim.

“Kita mengangkat masalah integral karena kita dari jurusan matematika. Kita mencoba mengembangkan materi integral berbasis software untuk digunakan siswa di sekolah. Kami berharap software ini bisa meningkatkan belajar siswa, apalagi kita buat khusus untuk kelas XII,” ungkapnya, Jumat (09/11/2018).

Dia menambahkan bahwa software yang mereka kembangkan dalam matematika tersebut belum ada sebelumnya. Olehnya itu, melalui program pengabdian PKM tersebut juga mensosialisasikan program yang dapat digunakan menyelesaikan perhitungan integral.

“Kita coba sosialisasikan program ini, meski banyak program lain yang dapat digunakan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, kegiatan pengabdian tersebut didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UHO. Bahkan memberikan anggaran sebesar Rp10 juta untuk menuntaskan pelaksanaan kegiatan pengabdian PKM di SMA-TQ Mu’adz Bin Jabal Sultra.

“Kami berharap software dari pengabdian ini bisa bermanfaat untuk memudahkan siswa dalam menghitung integral. Tentunya mereka akan dapat memahami filosofi integral, asal muasal dan cara menghitungnya,”jelasnya.

Salah Seorang Siswa yang mencoba penggunaan software tersebut mengaku bahwa baru pertama kali ia belajar matematika dengan memanfaatkan software dalam menghitung integral. “Barusan kita sudah diajar teori dasarnya seperti volume integral dan lain-lain. Baru setelah itu, kita diajar yang software-nya.” ujar Idris.

Kepala SMA-TQ Mu’adz Bin Jabal Sultra, Darwis, mengatakan pihak sekolah sangat terbantu dengan adanya pengabdian yang dilakukan oleh dosen UHO tersebut. Terlebih pembelajaran matematika berbasis software masih terbilang sangat baru dikalangan sekolah. Di satu sisi, hadirnya guru matematika membantu proses belajar siswa di sekolah tersebut ditengah sekolah tidak memiliki guru honorer matematika. Dosen mengisi materi belajar di kelas putra.

“Ini membantu sekali, kalau bisa kedepan ada lagi pengabdian seperti ini. Siswa peserta pembelajaran juga tidak ada yang merasa kesulitan,” tutupnya.

Laporan: Linda Dwi Rahayu/Wa Kandi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan