DPRD Muna Terima Aduan Penanganan Covid-19

  • Bagikan
Pertemuan perwakilan AP2-Sultra dengan pihak DPRD Muna. (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Aliansi Pemuda dan Pelajar Sulawesi Tenggara (AP2-Sultra) menghadap ke DPRD Muna pada Rabu, 10 Juni 2020. Mereka merasa ragu dengan penanganan Covid-19 di daerah tersebut.

Kedatangan AP2-Sultra di kantor dewan diterima oleh Ketua Komisi III Irwan sekaligus memimpin pertemuan itu.

Menurut Dewan Pembina Lembaga AP2-Sultra, La Ode Hasanudin Kansi, pihaknya merasa ragu dengan penanganan Covid-19 di Muna. Pihaknya menilai ada dugaan modus kesehatan untuk meraup keuntungan sehingga menyusahkan masyarakat. Kecurigaan itu, dikatakannya berdasarkan laporan pengaduan masyarakat yang pihaknya terima tentang pelayanan di RSUD Muna. Seperti, mahalnya harga obat, dugaan pemberian obat tidak sesuai dengan penyakit diderita yang diduga dilakukan seorang dokter yang menangani pasien Covid-19.

“Kami menuntut mengaudit setiap pelaksanaan dari penggunaan anggaran dalam penanganan Covid-19 di RSUD Muna. Sebelumnya, ada oknum dokter yang menangani pasien di RSUD Muna yang menaikkan harga obat bila dibeli diapotiknya. Kami sangat takut bila pasien corona ditangani oleh oknum dokter ini,” ucap Hasanudin, Rabu (10/6/2020).

“Untuk mengetahui persis orang yang sudah dinyatakan positif corona ataupun negatif, kita akan bentuk tim untuk memastikan ke Laboratorium Makassar. Kami bukan tidak percaya dengan virus corona, tapi kami ada keraguan penanganan di RSUD Muna,” sambungnya.

Mendengar aduan tersebut, Ketua Komisi III Irwan, menjelaskan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kembali terkait hal itu di gugus tugas Covid-19 Muna, agar tidak menerima informasi sepihak. Termasuk merencanakan melakukan rapat dengan pimpinan DPRD Muna untuk menentukan langkah lebih lanjut.

“Kita akan melakukan konfrontir (konfrontasi) temuan AP2-Sultra dengan gugus tugas Covid RSUD Muna di dalam pertemuan,” jelasnya. (C)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan