Dua Destinasi Wisata Konut Terancam Musnah

  • Bagikan
kapal tongkang tambang yang melintang di kedua pantai.Foto: Arifin/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: Konut – Selain pulau Labengki, Wisata air panas Wawolesea,dan pantai Taipa yang di kenal sebagai wisata segitiga berlian ternyata Kabupaten Konawe Utara masih memiliki wisata yang tak kalah menarik.

Yaitu wisata pudonggala, dan Panggulawu kedua wisata permandian ini berada di Kecamatan Sawa Konut dengan pemandangan yang sangat indah, memiliki pasir yang halus, air yang bersih, warna air yang biru langit, terlebih lagi ada kapal tongkang tambang yang melintang di kedua pantai itu menjadi salah satu daya tarik wisatawan.

Jumlah pengunjungpun tak kalah banyak dengan pantai taipa, Labengki dan Air panas Wawolesea, namun di balik ke indahan kedua tempat wisata tersebut ternyata saat ini kedua wisata itu terancam musnah akibat Abrasi pantai.

Warga setempat menganggap abrasi terjadi disebabkan adanya kapal tongkang yang membentang dilokasi ini sehingga arus air laut perpaling arah menghantam pesisir pantai.

“dari puluhan tahun, baru kali ini terjadi abrasi pantai ini gara -gara ada kapal tongkang pengangkut or nickel terbentang memotong arus air pantai dan kalau dibiarkan terus, daratan obyek wisata akan musnah” kata Wawan salah satu penghuni didaerah tersebut

Sementara itu Surianto Kades Pudonggala berharap agar pemerintah kiranya dapat membantu melakukan antisipasi bencana abrasi pantai.

“istansi yang terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut dan provinsi sultra sudah pernah turun melihat namun hingga saat ini belum ada tindakan”.ungkapnya

Masyarakat lanjut Surianto akan menuntut pemilik kapal tongkang karena dengan adanya kapal tongkang ini membuat warga takut melakukan aktivitas di sekitar pantai dan akibat kapal tongkang ini membuat pusaran dan gelombang yang sangat besar sehingga tiap harinya pantai pudonggola mengalami abrasi.

Hal serupa disampaikan oleh Kades Panggulawu Junaiddin mengatakan kendati dirinya baru menjabat sebagai kades namun dirinya telah mengkoordinasikan kepada pihak terkait soal abrasi pantai.

“selain mengancam lokasi daratan kami yang kian hari makin terkikis, sarana dan destinasi wisata diwilayah ini pelan-pelan akan rusak, ungkapnya.

Dari sumber yang berhasil di himpun awak SULTRAKINI.COM Kapal tongkang tambang yang saat ini berada di kedua pantai ini merupakan barang sitaan Pengadilan Negeri Unaaha, kapal tersebut berada sejak tahun 2013, dan sedang memuat Or Nickel dari Konawe Utara menuju Banjarmasin Kalimantan.

Sehingga atas kerugian yang dialami kades pudonggala bersama warganya dalam waktu dekat ini akan mengguat pemilik kapal dan PN unaaha yang mereka nilai Lamban menangani persoalan ini.

Sementara itu sumber lain mengatakan jika kapal tongkang itu sebenarnya tidak berada di pantai Pundonggala, namun entah kenapa Kapal tongkang tersebut terdampar di pantai itu.

“Perna katanya ada kapal yang mau datang tarik tapi lebih berat kapal yang di tarik daripada yang menarik, sehingga kapal yang datang menarik tenggelam di dekat kapal tersebut,terlebih lagi di dekat kapal tersebut ada pusaran ombak”, ungkap oeng mengikuti apa yang dia pernah dengar isu di masyarakat sekitar.

Jadi lanjut dia kapal yang tenggelam itulah para pengunjung biasa bermain seluncur,di karena kan ketika air turun permukaan kapal terlihat,sehingga biasanya para pengunjung berlomba-lomba naik di atas kapal tenggelam tersebut, ungkapnya

Perlu di ketahui sejak 2013 kapal tongkang berada di pantai pudonggala telah memakan 4 Korban jiwa wisatawan, Sementara mitos yang berkembang kapal tersebut memiliki penghuni.

  • Bagikan