Dua Jenazah Korban Longsor di Malaysia Disambut Isak Tangis Keluarga

  • Bagikan
Suasan pengangkatan jenazah korban longor di Malaysia oleh masyarakat menuju rumah duka, Rabu (24/10/2018) malam. (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM).
Suasan pengangkatan jenazah korban longor di Malaysia oleh masyarakat menuju rumah duka, Rabu (24/10/2018) malam. (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Dua jenazah korban longsor di Malaysia asal Desa Wasilomata II, Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng), yakni Syamsul (19) dan Bahtiar (36) disambut isak tangis keluarga setibanya di rumah duka, Rabu (24/10/2018) malam.

Syamsul dan Bahtiar diketahui meninggal akibat tertimbun tanah longsor di tempat kerjanya Paya Terubong, Telau, George Town, Pulau Penang pada Jumat (19/10/2018).

Pihak keluarga mengaku tak ada firasat atau tanda-tanda khusus yang dirasakan. Namun kepergian mereka ini membuat keluarganya sangat terpukul, karena tak menduga kematian mereka akan seperti ini.

Ayah korban Syamsul, Asman mengaku saat kejadian dirinya tidak ada di tempat kejadian. Namun, saat melihat lokasi kejadian, dirinya sudah tidak berharap lagi bahwa anaknya masih selamat. Disebabkan, tempat tinggal anaknya yang berupa kontainer sudah terbenam dengan tanah dan terlihat penyok karena dihantam batu dan kontainer lain.

Setelah dievakuasi kurang lebih dua jam, lanjutnya, melihat korban dengan keadaan telungkup bersimba darah.

“Sudah tidak salah lagi, itu sudah anakku. Dan saat itu juga langsung dibawah ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan,” tuturnya saat ditemui SultraKini.com di rumahnya, Rabu (24/10/2018) malam.

Salah satu keluarga korban lainnya, Asman, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia, atas kerja sama dan bantuannya memulangkan keluarganya dan jenazah korban hingga di kampung halaman.

“Alhamdulillah, tidak ada sedikit biaya pun yang kami keluarkan, dan pelayanan yang telah diberikan, alhamdulillah sangat baik. Karena pas kami turun semuanya sudah ada yang kawal dan jemput kami, serta mengantar dan memastikan kami, selamat sampai ke tempat asal, pokoknya kami ucapkan banyak terima kasih,” ucapnya

Menanggapi hal itu, Kepala seksi Amerik Utara dan Tengah Non Malaysia, Direktorat Perlindungna WNI dan WHI, Julius Madakaka, mengatakan berkat komunikasi dan hubungan baik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang dibangun selama ini, akhirnya pihak Kerajaan Malaysia menyepakati untuk menanggung semua biaya pemulangan tiga jenazah WNI yang tidak memiliki dokumen lengkap ini.

“Yakni, mulai dari Pulau Pinang, sampai tiba di Kota Kendari,” tuturnya

Ia berharap, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Buteng, untuk mengikuti semua prosedural dan aturan yang berlaku jika ingin menjadi TKI di luar negeri.

“Sehingga ketika ada masalah, atau lejadian yang tidak terduga seperti ini bisa kami pertanggungjawabkan serta membela sesuai aturan yang berlaku,” pungkasnya

Sementara itu, Kepala Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Johanes, mengatakan pihaknya sempat kesulitan terhadap masalah pembiayaan ambulan yang akan mengatar jenazah ke tempat asal, disebabkan kedua jenazah tersebut berangkat tidak sesuai prosedur yang berlaku.

“Karena dalam anggaran kami itu, yang kami biayai pemulangan jenazah, TKI yang berangkat sesuai ptosedur yang ada, namun setelah dikomunikasikan dengan Kementrian Luar Negri (Kemenlu), akhirnya bisa dikondisikan dan bisa dipulangkan tanpa dipungut biaya sedikitpun,” jelasnya

Untuk itu, is berharap, masyarakat Buteng harus tanggap terkait masalah ini, agar semua masyarakat yang ingin bekerja keluar negeri, bisa melalui prosedur yang benar.

“Karena kalau sudah terjadi seperti ini, kami tidak bisa berbuat apa-apa selain bertatap dan ucapan terimakasi serta belasungkawa, padahal kalau melalui jalur proseduran, bisa mendapatkan asuransi baik di dalam maupun di luar negeri,” harapnya

Dari pantauan Sultrakini.com, kedua jenazah tersebut langsung dimakamkan sesuai dengan adat dan kebiasaan desa setempat.

“Harapan kami, jenazah Subaeri (34) juga bisa dipulangkan seperti kedua jenazah ini, dan kami dari masyarakat di sini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat didalamnya,” pungkas salah satu tokoh masyarakat yang juga Anggota DPRD dari Rumpun Wasilomata, La India.

Laporan: Ali Tidar
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan