Dua Nelayan Busel Menerima Klaim Asuransi Jasindo

  • Bagikan
Kepala Dinas Perikanan Busel, Heru Sungkowo dan Bupati Busel, Agus Feisal Hidayat saat memberikan klaim asuransi Jasindo. (Foto: Dok. Heru Sungkowo/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Dinas Perikanan Buton Selatan menyalurkan klaim Asuransi terhadap dua nelayan Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Menurut Kepala Dinas Perikanan Buton Selatan, Heru Sungkowo, pemberian klaim asuransi atas nelayan merupakan implementasi program pemerintah pusat yang disinkronkan dengan visi misi Bupati Busel.

“Meski ini adalah program turunan, namun secara teknis pelaksanaanya memadukan dengan visi misi Bupati Busel,” kata Heru, Jumat (19/1/2018).

Sudah dua Nelayan yang ahli warisnya mengajukan klaim asuransi, Idris yang beralamat di Desa Bola Kecamatan Batauga (meninggal di laut) dengan jumlah santunan Rp 200 juta dan La Ode Alimu (meninggal alami) yang juga dari desa yang sama dengan jumlah santunan Rp 160 juta.

Heru menuturkan, pemberian Asuransi atas nelayan Busel menggandeng PT Jasindo. Bantuan Premi Asuransi bagi nelayan (BPAN) Kabupaten Busel tahun 2017 berjumlah 3.209 Kartu Asuransi Nelayan, meski 1.028 masih menggunakan kartu nelayan yang disalurkan oleh Kabupaten Buton (Kabupaten Induk sebelum pemekaran). Sementara data dihimpun Dinas Perikanan Busel berjumlah 2.181 KAN.

Dia menjelaskan, untuk mengikuti asuransi mandiri belum pernah atau pernah memperoleh BPAN 2016, nelayan bersangkutan bisa mengjukan salinan kartu nelayan, salinan KAN lama, salinan KTP, dan keterangan berbadan sehat dari dokter. Biaya premi asuransi mandiri nantinya akan diinformasikan usai adanya pemberitahuan lebih lanjut dari PT Jasindo.

Menurutnya, asuransi nelayan sangat penting dan bermanfaat bagi para nelayan. Sebab resiko dari aktivitas melaut memiliki dampak besar. Meski keterbatasan waktu didalam mensosialisasikan program ini, namun pemberian klaim atas dua nelayan adalah bukti dari program tersebut.

“Bayangkan saja, para nelayan yang beraktivitas di laut memiliki resiko kecelakaan tinggi, apalagi siang dan malam diberhadapkan dengan angin yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Sebelumnya, banyak masyarakat yang tidak percaya, tapi sekarang kami harus menambah jam kerja melayani antusias masyarakat,” ujar Heru.

Penulis: Novrizal R Topa

  • Bagikan