Dua Pelajar di Sultra Rasakan Manfaat Kenaikkan Beasiswa dari BP Jamsostek

  • Bagikan
Foto bersama usai penyerahan santunan beasiswa kepada pelajar ahli waris peserta BP Jamsostek. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dua orang pelajar ahli waris kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan atau kini dikenal BP Jamsostek mulai merasakan manfaat kenaikkan iuran beasiswa pendidikan dari BP Jamsostek cabang Sulawesi Tenggara.

Penyerahan manfaat beasiswa pendidikan anak peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) diserahkan BP Jamsostek cabang Sultra, di dampingi Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra ketika peluncuran penyerahan manfaat beasiswa secara nasional yang diikuti 34 provinsi se-Indonesia secara virtual, Rabu (21/4/2021).

Dua pelajar menerima santunan beasiswa di Sultra, yakni Muh Fadli Prasetyo, murid SD anak dari almarhum Ibnu Hajar peserta BP Jamsostek yang meninggal akibat kecelakaan kerja dan Anggi Cahaya Putri, siswi SMP anak dari almarhum Haerul peserta BP Jamsostek.

Keduanya mendapatkan kenaikkan manfaat beasiswa pendidikan masing-masing Rp 1,5 juta dan Rp 2 juta setiap tahunnya dengan jumlah maksimal hingga mencapai Rp 174 juta per anak.

Kepala cabang BP Jamsostek Sultra, Minarni Lukman, mengatakan kewajiban untuk memberikan beasiswa pendidikan kepada ahli waris peserta ini sesuai dengan manfaat yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program JKK JKM.

“Pembayaran beasiswa ditunaikan setelah aturan turunan dari PP Nomor 82 Tahun 2019, yaitu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program JKK, JKM dan JHT, efektif berlaku pada 1 April 2021,” jelasnya.

Minarni menambahkan, Permenaker tersebut mengatur teknis pelaksanaan pemberian manfaat JKK, JKM, dan JHT dengan salah satunya adalah pembayaran beasiswa pendidikan bagi anak ahli waris peserta.

“Berdasarkan Permenaker tersebut, beasiswa pendidikan anak diberikan pada ahli waris peserta yang mengalami risiko meninggal dunia dan atau kecelakaan kerja yang berdampak cacat total tetap atau meninggal dunia,” terangnya.

Manfaat beasiswa ini diberikan untuk dua orang anak dengan nilai maksimal Rp174 juta, mulai dari taman kanak-kanak hingga pendidikan strata 1. Kriteria anak penerima beasiswa dinyatakan belum bekerja, belum menikah, dan di bawah usia 23 tahun.

“Jadi besaran beasiswa pendidikan yang diterima mulai dari jenjang pendidikan TK Rp 1,5 juta, SMP Rp 2 juta, SMA Rp 3 juta, dan perguruan tinggi sebesar Rp 12 juta per tahun per anak,” ucapnya.

Plt Kepala Disnakertrans Sultra, Haswady mengaku sangat mengapresiasi upaya pemberian beasiswa pendidikan ini kepada ahli waris. Sebab salah satu bukti anak-anak meski kehilangan orang tua tapi tidak kehilangan perhatian negara terhadap pendidikan mereka karena menerima manfaat beasiswa berkat orang tua mereka mengikuti jaminan sosial dan pada akhirnya mengalami kecelakaan kerja dan meninggal dunia.

Haswady melihat manfaat dari kepesertaan ini, Disnakertrans akan selalu mensosialisasikan tentang manfaat dari BP Jamsostek melalui pengawas ketenagakerjaan, agar mengawasi semua perusahaan yang belum terdaftar menjadi peserta dalam jaminan sosial Ketenagakerjaan ini

“Jangan sampai terjadi hal tidak dikehendaki menimpa atau terjadi kecelakaan kerja dan meninggal dunia, tidak meninggal ahli waris yang tidak bisa lagi menempuh pendidikan, sehingga inilah bukti nyata bahwa BPJS berguna bagi pekerja dan keluarganya karena meski meninggalpun ada ahli waris yang merasakan manfaatnya,” tambahnya.

Senada dengan itu, Kepala Dikbud Sultra Asrun Lio, mengatakan program ketenagakerjaan ini menjadi salah satu bukti dunia pendidikan itu harus tetap berkelanjutan meskipun orang tua si anak meninggal dan kehilangan pekerjaan.

“Sebagai generasi harus tetap mendapatkan jaminan pendidikan yang layak, sehingga dengan beasiswa ini harapan kita bisa menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara. ini menunjukkan mereka tidak kehilangan masa depan dengan adanya beasiswa,” ujarnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan