Ekonomi Nasional Diramal Resesi, Pengamat: Sultra Diprediksi masih Bertahan, Meski Terjadi Perlambatan

  • Bagikan
Ilustrasi

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berbagai upaya perbaikan aktivitas ekonomi terlihat di tengah kekhawatiran risiko resesi dunia yang masih relatif tinggi akibat dari pandemi yang cenderung eskalatif.

Memandang perkembangan pertumbuhan ekonomi secara nasional dari Q1 sampai Q2 2020 selalu tumbuh minus, Pengamat Ekonomi Sulawesi Tenggara, Syamsir Nur menilai jika terjadi resesi secara nasional, Sultra diprediksi masih mampu bertahan.

“Saya pastikan Sultra tidak resesi karena karakteristik disebut resesi ekonomi itu kalau pertumbuhan ekonomi kita selama dua quartal mengalami pertumbuhan yang minus,” ujar Syamsir Nur, Rabu (23/9/2020).

Meski pertumbuhan ekonomi di Sultra mengalami perlambatan, Kepala Laboratorium Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Bisnis FEB Universitas Halu Oleo ini mengaku, pertumbuhan ekonomi Sultra masih di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional.

“Q1 dan Q2 pertumbuhan ekonomi Sultra tidak minus meski melambat, artinya perputaran ekonomi Sultra masih di atas rata-rata nasional,” tambanya.

Penilaiannya tersebut, kata dia sesuai karakteristik ekonomi Sultra di drive oleh sektor impor dan ekspor yang sangat erat kaitannya dengan kegiatan industri pengolahan maupun pertambangan.

Karakteristik komoditas yang mengandalkan tambang dan industri pengolahan itu sangat bergantung dari mitra dagangnya dalam hal ini Tiongkok.

“Kalau Tiongkok mengalami guncangan ekonomi atau terjadi resesi misalnya, tentu Sultra akan merasakan itu karena korelasi dari negara tersebut mencapai 96 sampai 98 persen dan cukup kuat,” ucapnya.

Jika secara nasional pemerintah memprediksi Indonesia akan resesi, hal ini akan berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi di daerah. Ekonomi Sultra akan lesuh sebab imbas dari kondisi ekonomi nasional.

“Bagaiamanpun kondisi ekonomi secara nasional mempengaruhi pertumbuhn ekonomi daerah,” katanya.

Misalnya dari sisi fiskal melalui APBN akan mempengaruhi pemerintah pusat melakukan transfer terhadap daerah yang ada di bawahnya, sehingga alokasi-alokasi dana trasfer daerah cenderung akan berkurang.

Kemudian secara regional, kata Syamsir, prediksi kondisi perekonomian Sultra akan mengalami perlambatan karena secara umum karakter yang membentuk pertumbuhan ekonomi di Sultra sama dengan nasional, yaitu sektor konsumsi dan investasi dari sisi pengeluaran.

“Satu-satunya sektor menopang ekonomi kita, yaitu di sektor pemerintah, pengeluran pemerintah ini diharapkan benar-benar memulihkan atau merangsang aktivitas ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Ramalan resesi ekonomi nasional

Seperti terlihat PDB Q2-2020 European Union tercatat tumbuh -14,4 persen, Inggris -21,7 persen, Amerika Serikat -9,1 persen, Jepang -9,9 persen.

Untuk memitigasi risiko ini, berbagai negara terus mengucurkan stimulus-baik fiskal maupun moneter, antara lain European Central Bank (ECB) menambah stimulusnya, Bank of England (BoE) menambah pembelian obligasi pemerintahnya, Jepang menambah belanja fiskal, serta disepakatinya paket fiskal Amerika Serikat.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati meramal ekonomi nasional resmi resesi pada Q3-2020. Hal itu menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan.

Sri Mulyani mengatakan, pihaknya melakukan pembaharuan proyeksi perekonomian Indonesia untuk 2020 secara keseluruhan menjadi minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen.

“Forecast terbaru kita pada September untuk 2020 adalah minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. Ini artinya, negatif territory kemungkinan terjadi pada kuartal 3,” kata Sri Mulyani dalam video conferensi APBN KiTa, Selasa (22/9/2020).

Apabila resesi ekonomi nasional terjadi, dampak buruknya sangat dirasakan di masyarakat. Mulai dari hilangnya pendapatan lantaran perlambatan perputaran ekonomi, bahkan terparah terjadi PHK.

Daya beli masyarakat juga ikut berpengaruh, selain pengaruh investasi seperti disebutkan di atas, lalu suku bunga, hingga tidak stabilnya nilai rupiah. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan