Ekonomi Syariah Dikembangkan di Pesantren

  • Bagikan
Suasana Pelatihan Kewirausahaan Pesantren disalah satu hotel Kendari, Selasa (28/8/2018) (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)
Suasana Pelatihan Kewirausahaan Pesantren disalah satu hotel Kendari, Selasa (28/8/2018) (Foto: Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPwBI) Sulawesi Tenggara menggelar pelatihan kewirausahaan dan kemandirian pesantren diikuti sejumlah pesantren dari berbagai daerah di Sultra, Selasa (28/8/2018).

“Peserta yang hadir total nya 45 orang dari 19 pesantren 38 orang dan masing-masing pesantren 2 perwakilan dan ada juga perwakilan dari kementrian agama,” Kata, Kepala KPwBI Sultra, Minot Purwahono.

Pelatihan dimaksudkan untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah guna meningkatkan kemandirian ekonomi kewirausahaan di pesantren.

Pelatihan akan berlangsung tiga hari 28 -30 Agustus 2018) yang di ikuti oleh pengelolaan pondok pesantren 38 orang dari 19 pondok pesantren di Kendari, Konawe, Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Muna, Muna Barat, Bau-Bau, Buton Tengah, dan Buton Utara.

Selain itu, 5 orang penyuluh pesantren dari Kantor Wilayah Kementrian Agama Sultra serta 2 orang ibu-ibu dari urban farming yang juga merupakan penyuluh agama Kota Kendari.

Pemateri pelatihan diantaranya dari Departemen Ekomini dan Keuangan Syariah BI menyampaikan materi poros dan peran BI dalam membangun ekonomi syariah, Perbankan Syariah menyampaikan tentang pokok-pokok perbankan syariah dan cara mengembangkan usaha BMT di pondok pesantren.

Selain itu, dari pihak Otoritas Jasa Keungan (OJK) menyampaikan tentang keungan inklusif, Kanwil Kemenag Sultra menyampaikan peran Kemenag dalam pengembangan pondok pesantren.

Petani binaan BI dari Konawe dan Konawe Selatan ikut memberi materi tentang pertanian organik.

“Ada beberapa materi yang akan di sampaikan dalam pelatihan ini diantaranya dari BI, OJK, Kemenag Sultra, perbankan dan petani binaan BI,” ucap, Minot.

BI menilai pesantren merupakan suatu komunitas yang berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah, selain memiliki lahan yang besar para santri juga memiliki kebutuhan lain mulai dari pakaian, makanan, serta kebutuhan sekolah.

“Jika lahan pesantren dikembangkan maka akan mendorong inflasi, misalnya menanam sayur-sayuran supaya stok di pasar tidak kurang,” tambahnya.

Salah satu upaya yang di lakukan BI dalam pengembangan ekonomi adalah menetapkan program pengembangan kemandirian pesantren sebagai program strategis BI dengan memberikan bantuan kepada pesantren.

Laporan: Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan