Empat Rumah Warga di Koltim Dilalap Si Jago Merah

  • Bagikan
Kebakaran di Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. (Istimewa)
Kebakaran di Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. (Istimewa)

SULTRAKINI.COM: Empat rumah warga Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) terbakar, Rabu (13/2/2019) sekitar pukul 01.00 Wita. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir Rp 500 juta.

Api melalap rumah Sirat (64), Ramlan (65), Herman (26), dan Kadarmanto yang saling bertetanggaan. Ketika kejadian, mereka sedang beristirahat malam.

Diketahui, awalnya api berasal dari rumah Herman yang disadari Kadarmanto. Kobaran api dilihatnya hingga di atap rumah Herman. Ketika itu memang ia belum terlelap tidur dan masih memainkan ponselnya. Ia mendengar ada suara yang belakangan diketahui adalah api. Dengan sigap dia menyelamatkan anak dan istrinya, sebab api semakin membesar dan merambat ke bangunan lain. Begitu juga korban lainnya, berusaha menyelamatkan keluarganya.

Kadarmanto juga meminta bantuan kepala dusun setempat, agar menghubungi pihak PLN guna mematikan aliran listrik. Serta menghubungi pemadam kebakaran.

Kepala Satpol PP Koltim, Bastian, mengungkapkan butuh lima tangki damkar supaya menjinakkan si jago merah, hingga lebih dari 1 jam api mampu dipadamkan. Kebakaran diduga disebabkan api dari lilin yang dinyalakan seorang warga yang terkena musibah. Kebetulan ketika itu sedang padam listrik.

“Dugaan sementara kebakaran akibat lilin yang dibakar sebagai lampu penerang yang di simpan dalam ember,” ujar Bastin.

Puing-puing sisa kebakaran empat rumah di Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. (Istimewa)
Puing-puing sisa kebakaran empat rumah di Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. (Istimewa)

Di satu sisi, Ramlan, korban kebakaran, mengaku dua minggu lalu menyampaikan keluhan ke PLN Rate-rate sehubungan gangguan listrik di rumahnya. Pengecekkan PLN tersebut dilakukan hanya bagian depan, bukan mengecek secara keseluruhan.

“Kita sudah sampaikan keluhan kami bahwa sering turun pembatas. Kalau memang kurang daya, ditambah daya saja dan PLN sudah tambah daya, namun tetap pembatas turun-turun terus,” ucapnya.

Belum ada informasi pasti penyebab kebakaran tersebut. Rata-rata setiap rumah dirugikan ratusan juta rupiah akibat insiden ini. Sebab, api membakar habis barang elektronik mereka.

Laporan: Hasrianty&Zulfikar
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan