Endang-Wahyu Bakal Laporkan Penyebar Black Campaign pada Polisi dan Bawaslu

  • Bagikan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Konsel Muhammad Endang - Wahyu Ade Pratama bersama tim (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)
Calon Bupati dan Wakil Bupati Konsel Muhammad Endang - Wahyu Ade Pratama bersama tim (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Memasuki detik-detik akhir, tensi politik di Pilkada Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mulai memanas. Setelah baliho milik pasangan calon nomor urut 03, Muhammad Endang – Wahyu Ade Pratama dirusak, kini pasangan akronim Ewako itu juga diserang dengan black campaign (kampanye hitam).

Black campaign yang diduga dilakukan oleh rival politiknya tersebut berupa selebaran kertas yang dibagikan hampir diseluruh kecamatan di Konsel dan media sosial. Di dalam kertas tersebut terdapat foto Muhammad Endang dan almarhum Imran yang merupakan mantan Bupati Konsel tidak lain merupakan ayah Wahyu Ade Pratama yang mendampingi Endang maju di Pilkada Konsel saat ini.

Di dalam kertas itu dituliskan #Menolak Lupa: Endang Anak Emas Tak Berhati Emas. Kalimat-kalimat ini dinilai menyudutkan Muhammad Endang secara pribadi.

Menanggapi hal itu, Muh Endang mengaku selama ini dirinya bersama Wahyu sudah banyak mendapat, hinaan, cacian, makian bahkan sudah cenderung pada pembunuhan karakter. Pihaknya menanggapi black campaign itu karena bisa menimbulkan kerukunan masyarakat dan keamanan.

“Selebaran seperti ini bisa menimbulkan desintegrasi, kegaduhan, dan merusak keamanan pada tujuh hari menjelang pemungutan suara Pilkada,” ujarnya pada awak media, Rabu (2/12/2020) malam.

“Selama ini kami sudah banyak dihina, dicaci dan dimaki, mulai dari kami pasang baliho. Baliho kami secara terstruktur, sistematis dan masif dilakukan pengrobekan. Kemudian juga di media sosial banyak sekali hinaan, cacian dan kontruksi opini yang menumbuhkan antipati pada pasangan Endang-Wahyu tapi kami tidak respon,” sambung Endang.

Menurutnya, selebaran yang dibagikan di masyarakat tersebut merusak keamanan, integrasi dan kerukunan masyarakat Konsel. Dikatakan, selebaran tersebut dibuat oleh oleh orang-orang pengecut.

“Ini adalah suatu black campaign yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, pengecut dan pecundang, yang ingin menang Pilkada dengan cara-cara yang kotor, tidak bermartabat dan beradat, jauh dari kepatutan dan nilai-nilai kebudayaan kita,” tegas Ketua DPD Partai Demokrat itu.

Setelah melakukan kajian dan rapat internal bersama timnya, Endang akan melaporkan pelaku yang membagikan selebaran tersebut kepada kepolisian dan Bawaslu Konsel.

“Besok kami akan melaporkan secara resmi yang membagikan selebaran ini kepada polisi dan Bawaslu,” kata Endang. (C)

Laporan: La Niati
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan