Endapan Sungai Mandonga Terus Dikeruk, Mampukah Banjir Tertangani?

  • Bagikan
Pembersihan Sungai Mandonga. (Foto: Rohiyani/SULTRAKINI.COM)
Pembersihan Sungai Mandonga. (Foto: Rohiyani/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Permasalahan Sungai Mandonga paling utama adalah sampah hingga pengendapan lumpur yang membuat sungai menjadi dangkal. Akibatnya, kala penghujan tiba, sungai kadang kala tidak mampu menampung debit air, akhirnya meluap ke permukiman warga. Apakah Sungai Mandonga akan terus menjadi titik luapan banjir di Kendari?

Banjir di Kota Kendari bukan peristiwa yang baru. Kota Kendari bahkan santer disebut kota langganan banjir. Salah satu sumber banjir itu adalah meluapnya air sungai kala penghujan di sejumlah titik di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini. Misalnya, Sungai Mandonga yang melintasi permukiman Kelurahan Mandonga dan Kelurahan Korumba.

Saat air Sungai Mandonga meluap, permukiman warga di pinggiran sungai terendam. Ketinggiannya bahkan lebih dari satu meter, berarus deras, hingga membawa sejumlah sampah potongan kayu dan sampah rumah tangga.

(Baca juga: Kali Mandonga Meluap, Warga Waspada)

Ketika banjir berangsur reda. Masalah lainnya muncul, berupa pengendapan sampah sampai lumpur yang membuat sungai dangkal.

Sejumlah sumber menuliskan, daerah aliran Sungai Mandonga memiliki luasan sekira 14,43km2. Dengan panjangnya aliran sungai itu, apa jadinya jika sedimen terus menebal tanpa adanya pemeliharaan jangka pendek hingga jangka panjang?

Pembersihan Sungai Mandonga. (Foto: Rohiyani/SULTRAKINI.COM)

Dinas PUPR Kendari menyatakan, jangka pendek sampai jangka panjang dilakukan pihaknya, yakni pengerukkan dan normalisasi aliran sungai.

“Mengadakan pengerukkan ukuran, normalisasi salah satu kegiatan yang kita lakukan karena kita ingat bahwa beberapa waktu lalu sungai kita penuh lumpur memang hujan yang cukup intens, lumpur yang dibawah dari hulu ke arah Teluk Kendari,” ucap Kepala Dinas PUPR Kota Kendari, Erlis, Kamis (28/11/2019).

(Baca juga: Pemkot Kendari Intens Bersihkan Kali Langganan Banjir)

Pengerukkan yang dimaksud Erlis tidak sebatas Sungai Mandonga, Sungai Kadia turut dikeruk dan sedang berlangsung hingga kini.

Namun, apakah itu bisa mengurangi endapan sampah dan lumpur? Tentunya tidak. Erlis ataupun Pemkot Kendari berharap masyarakat utamanya yang tinggal di bantaran sungai lebih sadar membuang sampah pada tempatnya, bukan di sungai.

Pembersihan airan Sungai Mandonga tersebut juga merupakan bagian dari peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum ke-74, yang acara puncak hari bhakti ini pada 3 Desember 2019.

Laporan: Rohiyani
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan