Facebook Minta Pengguna Kirim Foto Bugil

  • Bagikan
Facebook Minta Pengguna Kirim Foto Bugil

SULTRAKINI.COM: Canberra – Facebook meminta hal tak biasa dari penggunanya di Australia yang pernah menjadi korban penyebaran gambar porno. Para pengguna tersebut diminta untuk mengirimkan gambar intim mereka melalui aplikasi Messenger kepada akun mereka sendiri sebagai bagian dari program percontohan baru yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Mengutip dari Fox 17, kejadian tersebarnya foto-foto porno seseorang tanpa sepengetahuan pemiliknya menjadi semacam endemik di Australia. Tercatat satu dari lima orang Australia yang berusia 16-49 tahun menjadi korban atas kejadian tersebut.

Kepala keamanan global Facebook membagikan detail tentang program percontohan baru tersebut kepada Australian eSafety Commissioner’s Office dan ahli lainnya di sebuah posting-an blog pada Kamis lalu.

Percontohan tersebut bekerja sama dengan portal pelaporan online baru milik eSafety, yang diluncurkan Oktober lalu. Portal tersebut merupakan bagian dari upaya penyelesaian masalah pornografi yang bernilai $ 4,8 juta atau setara dengan Rp 65 miliar.

Pertama, pengguna yang merasa menjadi target dari tindakan tersebut harus melapor pada eSafety. Kemudian mereka harus mengirim gambar-gambar intim tersebut kepada akun mereka sendiri melalui Facebook Messenger agar Facebook dapat memblokir gambar tersebut dan mencegahnya tersebar secara publik.

“Jika seseorang mencoba mengunggah gambar melalui platform kami, seperti semua foto di Facebook, program tersebut akan mencocokkan gambar di pusat data, jika gambar tersebut cocok dengan salah satu gambar yang sudah dilaporkan, kami tidak akan mengizinkan gambar tersebut diunggah atau dibagikan,” ucap perusahaan dalam posting-an blog.

Program ini sedikit berisiko, tapi menurut Alex Stamos, Kepala Keamanan Facebook, saat ini mereka tengah mencoba menyeimbangkannya untuk melawan permasalahan serius yang terjadi setiap harinya. Dia juga menambahkan, pihaknya tidak meminta sembarang orang untuk mengirimkan foto telanjangnya. Ini hanyalah upaya Facebook dalam memberikan beberapa pilihan kepada korban untuk mengambil kendali kembali.

Sumber: Tempo.co

  • Bagikan