Fakta-fakta Sesar Lawanopo yang Akibatkan Konut Diguncang 5 Kali Gempa dalam Sehari

  • Bagikan
Ilustrasi (Foto: Instockphoto/Furchln)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara diguncang gempa pada Sabtu, 6 Maret 2021. Stasiun Geofisika Kendari mencatat, terjadi lima kali guncangan gempa yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Lawanopo.

Lima kali gempa di Konut terjadi sejak Sabtu pukul 13:04:41 Wita dan terakhir pada pukul 22:21:13 Wita. Pemicu gempa adalah Sesa Lawanopo yang merupakan salah satu sesar di Provinsi Sulawesi Tenggara.

  1. Sesar terpanjang
    Sesar Lawanopo merupakan salah satu sesar dari total lima sesar di Provinsi Sultra. Secara berurutan, Sesar Lawanopo bentangannya terpanjang pertama, disusul Sesar Lainea, Kolaka, Buton, dan terakhir Sesar Kendari.

Sesar Lawanopo melintang secara diagonal membela daratan Sultra. Letaknya di selatan Sesar Matano. Bentangannya dari perbatasan Sulawesi Tengah melintasi Kabupaten Konut, Kota Kendari, Konawe Kepulaan, dan Laut Banda.

“Sesar ini memiliki mekanisme sesar strike-slip mengiri dengan sudut dip 90 derajat dan panjang mencapai 130 kilometer,” jelas Pengelola Meteorologi dan Geofisika Kendari, Joshua Purba kepada Sultrakini.com, Minggu (7/3/2021).

  1. Pergerakannya dalam Setahun
    Pergerakan Sesar Lawanopo adalah 0,1 milimeter dalam setahun dan magnitude maksimal 7,5.

Terkait gempa di Konut, tercatat pertama gempa bermagnitudo 3,5 (pukul 13:04:41 Wita); gempa susulannya 2,9 (pukul 18:27:05 Wita); magnitudo 4,1 (pukul 18:27:05 Wita); magnitudo 2,7 (pukul 18:36:45 Wita); magnitudo 3,2 (pukul 22:21:13 Wita). Semua gempa masih dikategorikan dangkal dan tidak berpotensi tsunami.

“Lawanopo cukup lama tidak aktif jadi yang kemarin itu energinya sudah diambang batas jadi dilepaskan. Setelah gempa, kembali ke titik keseimbangan,” terang Joshua.

  1. Sesar Lawanopo Picu 33 Gempa di 2020
    Stasiun Geofisika Kendari mendata, sepanjang 2020 terjadi 33 kali gempa yang dipicu oleh aktivitas Sesar Lawanopo. Namun gempa dirasakan sebanyak tiga kali.

Khusus gempa susulan di Konut terpantau hingga hari ini belum ada. “Hari ini belum ada,” ucapnya, Minggu (7/3) pukul 17.01 Wita.

“Sebenarnya sering gempa bagus, gempa-gempa kecil bagus. Kalau (energinya) tidak melepas, energinya akan terus menyimpan (sehingga kekuatannya akan semakin besar),” tambahnya.

Sehubungan terjadinya gempa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat tentap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah.

Editor: Sarini Ido

  • Bagikan