Februari 2019: Ekspor Sultra Turun, Impor Naik

  • Bagikan
Rilis nilai ekspor Sultra pada Januar-Februari 2019. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Rilis nilai ekspor Sultra pada Januar-Februari 2019. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat nilai ekspor Sultra pada Februari 2019 sebesar US$ 87,64 juta atau mengalami penurunan sebesar 19,38 persen dibanding ekspor Januari 2019 yang tercatat US$ 108,71 juta.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan volume ekspor Februari 2019 tercatat 980,10 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 16,74 persen dibanding ekspor Januari 2019 yang tercatat 1.177,14 ribu ton.

“Total ekspor Sultra selama Januari sampai Februari 2019 mencapai 2.157,24 ribu ton atau senilai US$ 87,64 juta,” Edy, Senin (1/4/2019).

Pangsa pasar ekspor Januari sampai Februari 2019 yakni Negara Tiongkok US$ 165,14 juta atau 84,11 persen, India US$ 18,53 juta atau 8,93 persen, dan Korea Selatan US$ 5,95 juta atau 3,03 persen.

“Jenis barang terbesar yang di ekspor Sultra ke luar negara besi dan baja IS$ 130,15 juta atau 66,28 persen. biji logam dan abu US$59,73 juta atau 30,42 persen,” ucap, Edy.

Sementara nilai impor Sultra pada Februari 2019 tercatat US$ 51,76 juta atau mengalami kenaikan sebesar 70,10 persen dibanding impor Januari 2019 yang tercatat US$ 30,43 juta.

“Untuk volume impor Februari 2019 sebesar 184,51 ribu ton atau mengalami kenaikan sebesar 373,22 persen dibanding impor Januari 2019 sebesar 38,99 ribu ton,” terang Edy.

Jenis golongan barang terbesar impor Sultra yaitu bahan bakar mineral US$ 43,97 juta atau 53,49 persen. Mesin dan pesawat mekanik US$13,94 juta atau 16,96 persen.

“Sepanjang Januari sampai Februari 2019 Sultra melakukan impor di tiga negara yaitu Tiongkok US$ 38,19 juta atau 46,47 persen, Singapura US$ 28,11 juta atau 34,20 persen dan Australia US$ 12,33 juta atau 15,00 persen,” tambahnya.

Untuk itu impor Sultra Januari sampai Februari 2019 mencapai 223,50 ribu ton atau senilai US$ 82,19 juta.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan