Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017

  • Bagikan
Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017

SULTARKINI.COM: KALTENG – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 bakal figelar di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalsel. Tepatnya 19-22 Mei 2017.Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali menggelar Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2017 yang akan berlangsung di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalsel pada 19 – 22 Mei 2017.

“Kami mentargetkan 10.000 wisatawan nusantara  (wisnus) dan 500 wisatawan mancanegara (wisman),” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng  Guntur Talajan. 

FBIM 2017 kali ini akan menampilkan 20 kegiatan utama, berupa berbagai seni  pertunjukan dan permainan tradisional yang diangkat dari kearifan lokal masyarakat Kalteng. Ada 4 lokasi yakni;  Taman Kota Sampit, Sungai Mentaya (Pelabuhan Patung Jelawat), Borneo Citymall, dan Stadion 29 Nopember Kota Sampit.

Penyelenggaraan event tahunan pesta budaya FBIM ini telah berlangsung sejak 1993. Kegiatan ini dalam rangka melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat sekaligus menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata Kalteng yang bertumpu pada daya tarik budaya (culture), alam (nature), dan wisata buatan (manmade). 

Deputi Bidang Pengembangan Promosi Pariwisata Nusantara (BP3N) Kemenpar Esthy Reko Astuti turut mendorong kegiatan ini. Dia berharap event ini mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kalteng yang mentargetkan sebanyak  553.000 wisatawan pada 2019. 

 

Guntur Talajan menambahkan, FBIM ini semakin meningkat baik dari jumlah kegiatan atau lomba, maupun masyarakat yang datang. 

“Kami mengundang Pak Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya  untuk membuka FBIM 2017 yang akan berlangsung  di Stadion 29 Nopember Sampit pada hari Jumat (19/5),” kata  Guntur Talajan.

Disebutkan dalam  acara pembukaan FBIM 2017 akan dimeriahkan dengan kegiatan Karnaval Budaya yang diikuti para peserta dari utusan kabupaten/kota se-Kalteng, SOPD provinsi, SOPD Kabupaten Kotawaringin Timur, sanggar/panguyuban, ormas, swasta, perguruan tinggi, pemuda dan pelajar Kotawaringin Timur. 

”Penyelenggaraan FBIM 2017 yang mengangkat tema “Eksistensi Kearifan Lokal Menuju Kalteng Berkah” untuk mendukung Visi dan Misi Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur H.Habib Ismail,” kata  Guntur Talajan.

Deputi Esthy Reko Astuti berharap FBIM 2017 biaa melestartikan dan mengembangkan budaya masyarakat. Terutama seni pertunjukan dan permainan tradisional yang diangkat dari kearifan lokal, sebagai bagian dari Peseona Indonesia dan Wonderful Indonesia. Sekaligus sekaligus untuk mempromosikan potensi pariwisata Kalteng.  

Esthy Reko Astuti mengutip statemen Menpar Arief Yahya, bahwa portopolio bisnis pariwisata Indonesia ini bertumpu pada budaya (culture), dengan porsi 60%, lalu nature atau alam 35%  dan  manmade 5%.  

Potensi culture dikembangkanberupa wisata warisan budaya dan sejarah (heritage  and pilgrim tourism) 20%; wisata belanja dan kuliner (culinery and shopping tourism) 45%;  dan wisata kota dan desa (city and vilage tourism) 35%. Potensi alam (nature)  dikembangkan  dalam produk wisata bahari (marine tourism) 35%; wisata ekologi (eco tourism) 45%.

Sedangkan wisata berpetualangan  (adventure tourism) 20%, sedangkan buatan manusia man-made  dikembangkan dalam wisata MICE (MICE and event tourism) 25%;  wisata olahraga (sport tourism) 60%; dan obyek wisata yang terintergrasi (integrated area tourism) 15%. 

“Penyelenggaraan pesta budaya  FBIM 2017 menampilkan berbagai keragaman dan keunikan kearifan lokal masyarakat  suku Dayak di Kalteng ini bagian dari atraksi yang unsur terpenting dalam memperkuat unsur 3 A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas),” kata Esthy Reko Astuti.

Kemenpar RI.

  • Bagikan