Film I Love The Flag Inspirasi untuk Negeri, Karya Anak Santri di Hari Pahlawan

  • Bagikan
Para pemain Film Aku Cingkrang - I Love The Flag (Foto: Ist)
Para pemain Film Aku Cingkrang - I Love The Flag (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, dimanfaatkan para pemuda Desa Pola, Kecamatan Pasir Putih, Kabupaten Muna dengan merilis sebuah film yang sangat menginspirasi untuk cinta negeri dengan judul film Aku Cingkrang – I Love The Flag yang ditayangkan di Channel YouTube MSI FDI.

Film ini diprakarsai oleh komunitas dakwah Islam yang ada di wilayah Muna Timur yakni Forum Dakwah Islam (FDI). Film Aku Cingkrang – I LOVE THE FLAG disutradarai oleh Darusalam, dengan pemain sembilan pemuda Desa Pola.

Film ini sengaja dibuat sebagai bentuk solidaritas para pemuda Desa Pola dalam kecintaan mereka pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua FDI Wilayah Muna Timur, Darusalam mengatakan muatan film ini bernuansa Islami yang menceritakan kehidupan para anak santri yang cingkrang yang mencintai bendera merah putih dan sangat menentang radikalisme dan perpecahan di dalam masyarakat.

“Tujuan pembuatan film ini yaitu untuk memperingatan Hari Pahlawan dengan menggelorakan semangat dan persatuan untuk menjaga keutuhan negara dari segala gangguan dan rongrongan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri,” ujarnya, Selasa (10/11/2020).

Ia katakan, film ini menceritakan tentang kehidupan satri yang menyebar kasih sayang di tengah masyarakat dengan menginginkan ukhuwah Islamiyah yang baik sesama manusia, tolong menolong dan menjauhi pertikaian atau perselisihan.

Pemeran Film Aku Cingkrang – I LOVE THE FLAG yaitu santri sebanyak sembilan orang santri dengan turut melibatkan puluhan pemuda dan remaja yang berperan sebagai preman. Adapun kisah preman disini terdiri atas dua kubu preman yang berselisih yang didamaikan oleh kubu santri.

“Di dalam film tersebut juga menceritakan bahwa radikalisme bukanlah ajaran Islam bahkan Islam sangat menentang namanya radikalisme, justru Islam ajaran penuh kasih sayang sebab pada hewan saja dilarang untuk disakiti apalagi manusia,” jelas Darusalam. (B)

Laporan: La Niati
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan