Follow Up KMIP II, MHTI Gelar Aksi Simpatik dan Audiensi ke DPRD Kota Kendari

  • Bagikan
Follow Up KMIP II, MHTI Gelar Aksi Simpatik dan Audiensi ke DPRD Kota Kendari

Sebagai tindak lanjut acara Kongres Mahasiswi Islam untuk Peradaban II yang digelar serentak di 32 Kota diseluruh Indonesia dengan peserta sekitar 15.000 mahasiswi, maka Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) DPD I MHTI wilayah Sultra mengadakan aksi simpatik disertai audiensi ke kantor DPRD Kota Kendari dengan Tema “Mahasiswa Muslim Suarakan Kebenaran Islam kaffah dan Wujudkan Kembali Peradaban Islam” pada kamis, 27/10. Aksi ini diikuti oleh puluhan mahasiswi se-Kota Kendari dengan tujuan untuk melawan pembungkaman kebenaran Islam, mengajak seluruh elemen muda dan umat Islam pada umumnya untuk kembali pada identitas kemusliman mereka, menuntut pemerintah untuk segera mengganti sistem demokrasi liberal dengan sistem Islam serta  menghentikan kebijakan yang mengakibatkan stigmatisasi negatif Islam kaffah dan Khilafah. 

6 mahasiswi yang merupakan perwakilan dari beberapa perguruan tinggi se-Kota Kendari hadir memberikan orasinya, diantaranya Khoirul Ni’mah (Koordinator Keakhwatan LDK BKLDM UHO), yang menegaskan bahwa peradaban Islam dimasa Rasulullah hingga kekhilafahan terakhir terbukti melejitkan potensi pemuda dan mewujudkan peran hakiki intelektual. Orator kedua Hermina dari HMJ Manajemen UMK Kendari membeberkan fakta kerusakan pemuda saat ini. Pembungkaman kebangkitan Islam yang dilakukan oleh demokrasi-sekuler diungkap orator ketiga, Falmawati dari HMJ Pend. Bahasa Indonesia FKIP UHO. Orator keempat, Wina Alfita R. dari LDK UPMI IAIN Kendari menyampaikan bahwa peradaban Islam dalam bingkai Khilafah bukanlah sesuatu yang utopis untuk diwujudkan pada abad 21. Novita Rahayu (mahasiswi UHO) menjelaskan bagaimana metode shohih dalam mewujudkan kembali peradaban Islam di abad 21 ini.

“Metode yang dilakukan melalui jalan demokrasi, perbaikan sosial ekonomi, perbaikan individu, people power dan  kudeta bukanlah metode shohih karena tidak mengikuti tuntunan Rasulullah SAW dalam mendirikan Negara Islam. Metode dakwah Rasulullah terdiri dari tiga tahap yaitu tahap pembinaan dan pengkaderan, tahap interaksi dan perjuangan di tengah umat dan terakhir adalah tahap penerapan hukum syara” pungkasnya. Orator terakhir, Lusia Sari (anggota LKM DPDI MHTI Sultra) menyeru para mahasiswi untuk menjadi garda terdepan dalam perjuangan tersebut, “Saatnya intelektual muda bangkit tegakkan Khilafah,  Allahu Akbar!” pekiknya..

Sekitar pukul 10.20 wita, delegasi dari MHTI dan beberapa utusan mahasiswi melakukan audiensi. Dihadapan Ibu Nurham, Ibu Normadia, Ibu Rusiawati A.Yusran dan Ibu Rosminawati dari Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Kendari beserta tim, Harnawati selaku ketua panitia KMIP II menjelaskan latar belakang penyelenggaraan KMIP II. Ibu Ulfah At Tamimi, S.Ip, M.Kom, anggota  DPD I MHTI Sultra menegaskan bahwa krisis yang menimpa pemuda saat ini tidak lain adalah akibat dari penerapan sekularisme kapitalisme dalam kehidupan.

“KMIP II merupakan momen untuk mengimplementasikan kembali peran hakiki intelektual muda muslim untuk mewujudkan kembali peradaban Islam dengan menjawab tantangan-tantangan kekinian”tegasnya. Tim DPRD yang turut menyambut utusan tersebut juga membenarkan bahwa kondisi remaja dan pemuda saat ini memang memprihatinkan dan mereka sepakat bahwa kaidah-kaidah Islam adalah solusinya. Audiensi diakhiri dengan penyerahan hasil kesepakatan peserta KMIP II.

  • Bagikan