Galakkan Program Penanaman Pala 26 Ribu Pohon, Pemkab Buton Belajar ke Maluku Tengah

  • Bagikan
Bupati Buton, La Bakry, saat meninjau penanaman pala di Banda Naira, Desa Lonthoir, Kecamatan Bandam Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Demi mewujudkan program pengembangan pala di jazirah Buton, Pemerintah Kabupaten didampingi DPRD Buton memastikan pengembangan pala di Banda Naira, Desa Lonthoir, Kecamatan Bandam Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku bisa dilakukan di Kabupaten Buton. Apalagi diketahui bersama, Pulau Banda memiliki pala berkualitas yang dikenal dunia.

Menurut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton, Dewangga, menyampaikan bahwa sebenarnya tahun 2020 Pemkab Buton akan membuat gebrakan penanaman pala yang dinamai “Palanisasi”. Untuk mendukung langkah tersebut, pihaknya akan mengalokasikan pala sebanyak 26 ribu pohon. Rencananya, pengembangan dan budidaya tanaman Pala tersebut akan disebar di wilayah Siotapina, Wolowa, Lasalimu Selatan, Lasalimu dan Kapontori.

“Sejak tahun 2019 lalu, Pemkab Buton telah mengembangkan komoditas ekspor ini, bahkan telah melakukan riset. Untuk langkah awal, kami sarankan petani agar menanam pala dengan jumlah sekitar 20-25 pohon. Apalagi hal ini merupakan salah satu program unggulan Kabupaten Buton,” ungkap, Dewangga, Jumat (10/1/2019) dalam kunjungan di Maluku Tengah, mendampingi Bupati dan Ketua DPRD Buton.

Ketua DPRD Kabupaten Buton, Hariasi Salad, mengatakan pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi program “Palanisasi” yang dicanangkan pemerintah kabupaten. Apalagi program tersebut dinilai bersentuhan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Tentu kami sangat mendukung program ini karena bersentuhan dengan masyarakat,” ujarnya.

Politisi Golkar tersebut, menambahkan, bahwa maksud kunjungan tersebut adalah memastikan pengembangan Pala Banda dengan yang berkualitas dunia bisa dikembangkan di jazirah Kabupaten Buton. Olehnya itu, bersama dengan delapan anggota legislatif lainnya bersama bupati dan dinas terkait melihat langsung cara pembibitan, penanaman termasuk bagaimana perlakuan petani itu terhadap pala itu sendiri.

“Kami ingin memastikan agar setelah dikembangkan di Kabupaten Buton, tanaman pala ini bisa dibudidayakan seperti yang diharapkan,” harapnya.

Menurut, Hariasi Salad, SH, Pemkab Buton, pencanangan program Palanisasi Buton tersebut tidak terlepas dari sejarah yang mencatat bahwa Buton pernah jaya dengan rempah-rempah. Selain itu, hal tersebut juga dilakukan untuk program presiden RI yang berharap bisa masuk lima besar ekonomi pada tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, pendapatan perkapita masyarakat berada di level 27 juta per orang per bulan. Nah, sekarang saya ingin memberi motivasi pada masyarakat Kabupaten Buton yang bisa mempersiapkan diri, untuk 25 tahun yang akan datang, yakni tepat 100 tahun Indonesia merdeka,” kata Ketua DPD Golkar Buton ini.

Bupati Buton, Drs. La Bakry, menilai bahwa pembudidayaan tanaman pala cukup memuaskan, hal tersebut berdasarkan hasil penanaman yang dilakukan sebagai langkah awal, yakni dengan harga jual Rp 80 ribu per kilogram. Dengan demikian tanaman pala dinilai paling menjanjikan untuk mewujudkan program pemerintah pusat untuk 25 tahun kedepan.

“Kendati demikian, kami juga akan memperhatikan pengembangan sektor lainnya, seperti pertambangan,” tutupnya.

Laporan: M. Yusuf
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan