Gempa Lombok: Ujian Atau Teguran?

  • Bagikan
Risnawati, STP.Foto:ist

Gempa dengan kekuatan 7 skala Richter (SR) mengguncang Lombok Utara. Guncangan gempa terasa di seluruh Lombok.

“Ini pusat gempanya ada di bagian utara sana, tapi semua dirasakan seluruh Lombok sampai di Mataram cukup besar,” kata Kapolres Lombok Timur AKBP Eka Fathur Rahman saat dihubungi, Minggu (5/8/2018).

Jakarta – Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami.

“Berpotensi terjadi tsunami,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (5/8/2018).

Sebelumnya, dalam mengatasi gempa susulan tersebut tim gabungan sudah melakukan penanganan darura,  di mana Sutopo memperkirakan dampak gempa akan bertambah mengingat pendataan berdasarkan laporan bahwasannya akan terjadi longsor susulan cukup besar dari Gunung Rinjani ke arah utara pasca gempa.

Gempa dan Tsunami

Tsunami merupakan salah satu fenomena dari gempa bumi yang terjadi di tengah samudera yang menimbulkan gelombang besar pasang dan menghantam pantai sehingga menghancurkan rumah-rumah dan bangunan, membunuh ribuan jiwa dan meluluhlantahkan apa saja yang dilaluinya.

Kita seperti diingatkan lagi, bahwa Indonesia memang bukan hanya negeri yang kaya dengan sumber daya alam, tetapi juga negeri dengan potensi bencana alam yang berlimpah. Kita berada tepat di batas-batas lempeng Eurasia, Hindia, Australia dan Pasifik.  Kita punya 129 gunung api aktif.  Semua ini berpotensi gempa, longsor, tsunami dan erupsi yang mampu menghancurkan kehidupan dalam seketika.  Kita juga berada di persimpangan angin dan arus laut antara Asia–Australia dan antara Hindia–Pasifik.  Maka bencana banjir, abrasi gelombang pasang, puting beliung, kekeringan hingga kebakaran hutan juga rajin berkunjung. Namun, kenyataannya bangsa ini masih belum banyak belajar.

Jika kita menyadari dari beberapa kejadian dari berbagai bentuk bencana alam ini sesungguhnya merupakan akibat dari perbuatan dan ulah dari manusia yang telah menimbulkan banyak kerusakan lingkungan. Baik kerusakan lingkungan yang berasal dari individu manusia itu sendiri maupun kerusakan lingkungan alam akibat dari perbuatan manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” [QS.At-Tahaa : 124].

Namun kita berharap dengan adanya bencana ini mampu meningkatkan kualitas keimanan kita di hadapan Allah Swt. Akan tetapi, kemungkinan yang lainpun bisa saja terjadi. Bisa saja bencana ini adalah juga teguran bagi orang-orang yang berpaling dari hukum/aturan Allah Swt

Harus Muhasabah!

Seringkali kita sebagai manusia lupa bahwa apapun yang terjadi semuanya adalah atas izin Allah Yang Maha Menguasai, termasuk Gempa di Lombok, NTB ini. Gempa yang terjadi begitu cepat dan besar cukup membuat kita semakin memohon pertolongan pada Dzat Yang Maha Merajai. Itulah fitrah manusia, akan kembali pada Rabb nya. Akan tetapi, selain memohon pertolongan kepada_Nya, kita harus melakukan muhasabah/evaluasi diri; apakah bencana ini adalah ujian ataukah teguran dari Allah SWT?

Allah Swt. memberikan ujian kepada manusia dengan tujuan menguji siapa hambaNya yang bersyukur atas ujian nikmat yang diperoleh dan siapa yang bersabar atas kesulitan yang menimpanya, agar diketahui siapa diantara hambaNya yang paling baik paling amalnya. Allah Swt. telah berfirman,“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan, dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” [QS Al Anbiya`: 35].

Ujian adalah cara Allah Swt. mencintai hamba-Nya. Allah Swt. hendak membersihkan jiwa-jiwa manusia dengan sebuah ujian. Ketika manusia tersebut bisa melewatinya dengan baik. Maka ia telah lulus ujian dari Allah. Selain itu, ujian adalah penggugur dosa-dosa manusia. Allah Swt. hendak menyucikan kita sebelum pertemuan besar itu datang.

Dengan demikian, kita berharap dengan adanya bencana gempa Lombok ini mampu meningkatkan kualitas keimanan kita di hadapan Allah Swt. Akan tetapi, kemungkinan yang lainpun bisa saja terjadi. Bisa saja bencana ini adalah juga teguran bagi orang-orang yang berpaling dari hukum atau aturan Allah Swt. Karena pada kenyataannya saat ini manusia sudah sangat jauh dengan Islam. Kemaksiatan dibiarkan begitu saja, perzinahan, pemerkosaan, riba, dan lain sebagainya seolah sudah menjadi hal yang lumrah di era kapitalisme saat ini.

Maka dari itu, seharusnya sebagai seorang muslim hendaknya berfikir dan menyadari adanya berbagai musibah dijadikan sebagai ibrah yang berharga. Sehingga kita akan semakin yakin dengan kebesaran dan kuasa Allah, agar kita kembali ke jalan yang benar, yakni Islam.

Hanya dengan Islam kita bisa melaksanakan segala kehidupan ini sesuai dengan aturan Allah. Karena hanya islamlah kehidupan kita ini akan diridho oleh Allah, dengan islamlah kehidupan ini akan bertambah rahmat dan nikmatnya, dan dengan islamlah akan tercipta kehidupan yang tenang dan lapang. Karena itu, Mari kita merenungi bahwa Allah Swt. telah berfirman, “Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” [QS Al Maidah: 49]. Wallahu’alam Bish-shawab. 

  • Bagikan