Giat Bertani, Kini Kadis Pertanian Butur Panen Padi Organik

  • Bagikan
Sahrun Akri memanen padi, Minggu (9/6/2019). (Foto: Istimewa)
Sahrun Akri memanen padi, Minggu (9/6/2019). (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Giat kembangkan padi organik tidak hanya sekadar konsep di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara. Upaya mengangkat pertanian Butur berlahan digaungkan oleh instansi maupun Sahrun Akri secara khusus.

Sahrun Akri berhasil membuka lahan untuk ditanami padi organik Wakawondu. Keuletannya membuka lahan sebenarnya sejak tahun 1994. Kala itu dia tamat kuliah mulai membuka lahan perkebunan kelapa, jambu mente, dan kini perkebunan cengkeh.

Sahrun Akri memanen padi, Minggu (9/6/2019). (Foto: Istimewa)

Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah, ia pun membuka lahan dengan memberikan sosialisasi dan contoh kepada petani lainnya agar benar-benar serius bertani padi organik ini.

“Dahulu kita menanam, kini kita mulai menuai hasilnya,” ujar Sahrun yang juga menjabat kepala Dinas pertanian Butur, Minggu (9/6/2019).

Apalagi setelah ditebitkan peraturan bupati tahun 2016 untuk menjadikan Kabupaten Butur menjadi kabupaten organik, Sahrun semakin menaruh perhatiannya utamanya lahan tidur di wilayah setempat.

Mantan kepala Dinas Ketahanan Pangan ini membuka sekitar 2 hektare lahan miliknya sebagai percontohan untuk masyarakat. Panenpun dihasilkan 2,4 ton gabah.

“Ada satu kepala desa dan masyarakatnya datang menghadap sama saya untuk menyiapkan lahannya sekitar 100 hektare untuk dijadikan lahan hamparan padi organik. Nanti akan ada satu lahan luas untuk pengembangan baru padi organik,” jelasnya usai panen padi Minggu sore.

Metode pengembangan padi organik ditempuh dirinya untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa metode itu lebih berwawasan lingkungan dan hasilnya memuaskan, terlebih tidak menggunakan pupuk kimia.

Pasalnya hasil panen padi organik setelah dijual dalam bentuk beras lebih menjanjikan harganya dan sudah lebih banyak peminatnya. Selain itu, harga beras organik semakin tinggi, harganya di pasaran jauh lebih bagus dibandingkan dengan padi non-organik.

Keberhasilan Sahrun Akri dalam mengembangkan padi organik rupanya semakin menambah kepercayaan diri sejumlah masyarakat untuk terus mengembangkan metode itu.

“Apalagi saat ini padi organik menjadi idola masyarakat-baik di dalam maupun di luar karena sangat dicari dan lebih menyehatkan,” tambahnya.

Laporan: Ardian Saban
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan