Hadapi UN, SMK Perikanan Maksimalkan Evaluasi PBM

  • Bagikan
Kepala Sekolah (Kasek) SMK Kelautan, Drs Gamsir.Foto:Kalvin/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : Konawe Kepulauan – Menghadapi Ujian Nasional (UN) yang akan digelar serentak pada tanggal 4 sampai 7 April 2016, pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perikanan dan Kelautan Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) sudah siap menghadapi ujian penentu kelulusan ini.

 

Sebanyak 38 siswa/siswi SMK telah terlebih dulu melalui ujian kompetensi dan baru saja selesai melakukan ujian sekolah selama 8 hari sejak tanggal 15 sampai 22 Maret.

 

Kepala Sekolah (Kasek) SMK Kelautan, Drs Gamsir mengaku sudah siap menghadapi UN. Kesiapan ini tentunya sudah dimatangkan sejak jauh-jauh hari. Baik itu peningkatan proses belajar mengajar serta ujian langsung yang diberikan.

 

Evaluasi selalu diberikan pihaknya namun pihaknya enggan melakukan tryout karena menurutnya kurang maksimal. \”Kami tidak melakukan tryout tapi melakukan evaluasi hasil PBM tiap saat. Terapan ini selalu kami lakukan dan hasilnya sejak angkatan pertama sampai angkatan ke enam para siswa selalu lulus seratus persen,\” ujarnya di kantornya, Rabu (23/3/2016).

 

Gamsir menambahkan, SMK Kelautan memiliki dua jurusan yakni Agribisnis Perikanan (AP) dan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI). Untuk peserta UN dari jurusan AP berjumlah 23 orang dan NKPI berjumlah 15 orang, jadi totalnya yakni 38 peserta UN.

 

Alumni FKIP UHO jurusan Bahasa Inggris ini menambahkan bahwa SMK Perikanan Konkep berdiri sejak tahun 2007. Mulai menamatkan alumni sejak tahun 2009 sampai 2015 dan bertambah tahun ini menjadi angkatan ke-7.

 

\”Total alumni SMK Perikanan mulai angkatan pertama sampai angkatan ke-6 yakni 109 alumni,\” jelasnya.

 

Gamsir juga mengatakan bahwa dalam proses pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional maka siswa SMK Kesehatan tergabung ujian disini. Sebab SMK Kesehatan belum bisa menyelenggarakan ujian sendiri karena terkendala di izin. \”Jumlah siswanya 19 orang dari SMK Kesehatan. Harus ikut gabung karena sekolah tersebut belum terakreditasi,\” tukasnya.

  • Bagikan