SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Ratusan pelamar CPNS padati Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Butur (Butur) untuk mengambil kartu ujiannya, Seinin (20/1/2020).
Sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan oleh BKPSDM Butur, pengambilan kartu ujian dimulai pada 20-24 Januari 2020 untuk peserta dari daerah setempat, sementara peserta dari luar wilayah mulai tanggal 20 sampai H -2 pelaksanaan tes Seleksi Kompetisi Dasar (SKD).
“Saya lihat sejauh ini tidak ada kendala, hanya kendalanya tadi hanya mereka tidak punya surat kuasa kemudian ada meterai yang harus di tanda tangani,” Kepala BKPSDM, La Nita kata La Nita saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/1/2020).
La Nita mengatakan bagi pelamar yang diwakili pengambilan kartu ujiannya, harus melampirkan surat kuasa bermaterai 6000, fotocopy KTP pemberi dan penerima kuasa, dan print out bukti pendaftaran SSCN. Sementara peserta yang datang sendiri hanya membawa KTP dan bukti print out kartu Pendaftaran SSCN.
“Jadi tidak bisa ambil tanpa surat kuasa itu,” ujarnya.
“Prinsipnya adalah jangan kita susahkan peserta yang ujian ini,” tambahnya.
Terkair sarana dan prasarana ujian, BKPSDM Butur telah menyiapkan semuanya. selain itu pihaknya saat ini menunggu Tim BKN untuk melakukan survei yang kedua terkait dengan saran dan prasarana.
“Dua hari sebelum pelaksanaan ujian mereka harus berada disini, supaya satu hari itu kita akan melakukan uji coba simulasi tes CPNS. Kan kita menunggu mulai dari hari ini Tim BKN mau survei kita punya alat, sarana prasarana jadi insyaallah kita punya sarana dan prasarana cukup memadai jaringannya kelistrikannya itu sudah diperbaiki dan sudah bisa on. Dengan posisi itu kalau BKN turun sudah bisa kita melakukan simulasi ujian, sehingga kalau simulasi sudah bagus insyaallah nanti pada saat ujian sudah tidak ada lagi kendala,” imbuhnya.
Setelah melakukan tahap verifikasi berkas kepada 3.649 pendaftar, yang lolos berkas berjumlah 3.520 peserta.
Untuk diketahui Kabupaten Butur mendapatkan kuota CPNS tahun 2019 sebanyaj 183, dengan rincian tenaga pendidik (guru) paling banyak sekitar 84 kuota, tenaga kesehatan 76 kuota dan tenaga teknis 23 kouta.
Laporan: Ardian Saban
Editor: Habiruddin Daeng
