Hilang 3 Hari, Warga Konut Ini Ditemukan Dalam Kondisi Tubuh Tak Utuh, Keluarga Histeris

  • Bagikan
Gelardin ditemukan di hari ketiga operasi SAR gabungan di Sungai Lapada, Konut, Selasa (30/3/2021). (Foto: Dok. Basarnas Kendari)

SULTRAKINI.COM: Tim Search And Rescue (SAR) akhirnya menemukan Gelardin, pria 52 tahun yang hilang di Sungai Lapada, Desa Padalere Induk, Kecamatan Wiwirano, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Selasa (30/3/2021) pagi. Namun, korban yang hilang tiga hari yang lalu itu dalam keadaan meninggal dunia dengan tubuh yang tidak utuh lagi.

Pihak keluarga histeris ketika jasad Gelardin tiba di rumah duka. Tangisan dan teriakan histeris tidak terbentung ketika melihat tubuh korban yang terbungkus sarung hendak dimasukkan ke kantong jenazah berwarna hitam bertuliskan Basarnas.

“Saat tim melakukan penyisiran di area sungai sekitar pukul 08.20 Wita, tim SAR gabungan berhasil menemukan potongan tubuh korban dan ditemukan sekitar 250 meter arah utara lokasi kecelakan,” jelas Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi.

Tidak ada yang menyangka, Gelardin akan ditemukan dengan kondisi naas tersebut. Pasalnya, tim hanya menemukan potongan badan korban tanpa kepala dan kaki.

Ketika 28 Maret lalu, warga setempat hanya mendengar teriakan meminta tolong diduga korban di sekitar sungai. Ketika dihampiri suara tersebut, hanya ada perahu dan ikan hasil tangkapan korban, tanpa sosok Gelardin di sekitar lokasi sore itu. Di sinilah Gelardin dinyatakan hilang oleh pihak keluarga yang melaporkan ke Basarnas pada pukul 20.45 Wita kala itu.

Aris Sofingi menjelaskan, sehubungan kabar yang beredar bahwa Gelardin menjadi korban terkaman buaya, pihaknya tidak bisa memastikannya ketika menemukan korban.

“Untuk memastikan itu bukan menjadi tugas Basarnas, nanti dari pihak kepolisian atau dari dinas kesehatan terkait yang akan memastikan apakah korban betul-betul dimangsa buaya,” ucapnya.

Sementara pencarian potongan tubuh lainnya, lanjutnya, tidak dilakukan sebagaimana hasil keputusan rapat yang melibatkan pihak keluarga korban. Untuk itu, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.

“Sesuai dengan kesepakatan dan hasil rapat dari tim SAR gabungan maupun pihak keluarga korban memutuskan untuk operasi dihentikan karena pihak keluarga sudah ikhlas,” tambahnya.

Operasi SAR pencarian korban turut terlibat dari tim Basarnas, BPBD Konut, Polsek Wiwirano, Babinsa Wiwirano, aparat desa, masyarakat, dan pihak keluarga. (C)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan