Hina Profesi Wartawan, Saniru Dipolisikan

  • Bagikan
Saat Sejumlah Wartawan yang Melakukan Pelaporan Di Polres Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Tidak terima disebut kerjanya wartawan hanya menerima berita pesanan, sejumlah gabungan wartawan Wakatobi melaporkan Saniru, Kamis (19/5/2016) ke Polres Wakatobi. Laporan sejumlah wartawan ini telah ditema di Reskrim Polres Wakatobi dengan nomor: STLP/68/V/2016/SULTRA/RES WAKATOBI.

 

Tudingan ini dilontarkan Saniru saat melakukan penolakan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Wakatobi di depan Kantor Bupati Wakatobi, Kamis (19/5/2016).

 

\”Kalian wartawan di Wakatobi ini buat berita tidak pernah seimbang, hanya menerima berita pesanan saja,\” kata Saniru saat melakukan orasi.

 

Saniru mengatakan bahwa ia pernah berkerja di dunia wartawan selama 12 tahun dan sudah banyak media yang ia masuki, namun ia tidak pernah membuat berita yang tidak seimbang.

 

\”Saat kami sharing di DPRD wartawan tidak tulis semua yang kami bicarakan, wartawan hanya tulis sebagian saja. wartawan kerjanya hanya menerima berita pesanan,\” tuding Saniru

 

Tak terima dihina pekerjaannya, salah seorang wartawan Online, Sultralive.com, La Ilu mencoba menyampari Saniru saat sedang berorasi, untuk mengampaikan bahwa jangan menyebutkan wartawan semua tapi sebutkan oknumnya saja karena setiap wartawan berbeda perusahaan, namun saat itu, malah La ilu nyaris dihakimi masa aksi.

 

\”Jangan pernah kamu senyebutkan wartawan kerjanya hanya menerima berita pesanan, sebutkan oknumnya saja, kalau kamu berbicara wartawan kami semua wartawan tersinggung dan tak terima tudingan ini. Karena kami tidak pernah melakukan hal yang di tudingkan itu,\” tegas La Ilu

 

Kalau berbicara saat sharing di DPRD, kata Ilu tidak mungkin 10 orang yang berbicara, maka akan ditulis juga komentar 10 orang itu.

 

\”Masa 10 orang berbicara kami mau tulis juga komentarnya 10 orang itu kan tidak mungkin, kami pasti akan ambil komentarnya dua atau tiga orang saja sebagai sampel karena tuntutannya 10 orang itu juga sama yaitu menolak BOP. Berita kami yang mana yang tidak seimbang, saat sharing pun itu beritanya kami pun sama seperti tuntutannya yaitu menolak BOP. Saipa yang tulis saat sharing itu diterima.? \” Papar La Ilu

 

Menanggapi persoalan tersebut, Kapolres Wakatobi, AKBP Didik Supranoto, menyangkan persoalan itu bisa terjadi pada wartawan. Menerima laporan tersebut, ia berjanji akan mengusut persoalan ini hingga tuntas sesui dengan Undang-undang yang berlaku.

  • Bagikan