Honorer RSUD Muna Ancam Mogok Kerja, “Anda Keluar No Problem Bagi Saya”

  • Bagikan
Direktur RSUD Muna, Agus Susanto saat menemui sejumlah perawat honorer dan tenaga kebersihan di salah satu ruangan RSUD Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Direktur RSUD Muna, Agus Susanto saat menemui sejumlah perawat honorer dan tenaga kebersihan di salah satu ruangan RSUD Muna. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Permasalahan honor perawat honorer RSUD Muna, Sulawesi Tenggara terus bergulir hingga kini. Mereka lantas mengancam mogok kerja bila belum ada kejelasan dari pihak rumah sakit. Tenaga kebersihan juga ikut-ikutan hal serupa lantaran belum menerima honor.

Informasi dihimpun SultraKini.Com, honor pegawai honorer RSUD Muna belum dibayarkan sejak Januari sampai memasuki Mei 2018 yang harusnya diberikan setiap bulannya. Begitu juga uang jasa di triwulan terakhir 2017 belum dibayarkan.

Salah seorang perawat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, uang jasa sebelumnya dijanjikan akan tuntas bulan April 2018. Namun tak kunjung terealisasi.

“Belum terbayarkan sampai hari ini, begitu juga dengan insentif dibayarkan nanti di APBD Perubahan. Bagaimana nasib kita, sementara untuk ke tempat kerja (RSUD) Muna butuh biaya transportasi dan makan,” keluhnya, Selasa (15/5/2018).

Menurutnya, dampak tersebut dikeluhkan rekan-rekan lainnya. Sebab biaya transportasi menuju tempat kerja menipis. Sedangkan mereka dituntut melanksanakan kewajibannya.

“Kami bisa menunggu prosesnya, tapi apa RSUD bisa beri kebijakan kalau sebagian dari kami tidak masuk kerja karena tidak punya uang ojek (sewa). Kami butuh kepastian kapan hak kami dibayarkan. Kita ini tidak hanya bekerja, tapi juga pasang badan dari keluhan pasien,” tambahnya.

Direktur RSUD Muna, Agus Susanto menjelaskan belum dapat memastikan kapan uang jasa tersebut dibayarkan. Dia berdalil, pihaknya sedang menunggu proses administrasi Rencana Bisnis Anggaran yang berproses dari perubahan status RSUD Muna sebagai satuan kerja menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BULD).

“Saya tidak bisa janji kapan, karena Kabid anggaran, pak Salam lagi ke Makassar. Jasa itu bisa terbayarkan saat RSUD berubah menjadi BLUD yang mana aturannya harus dilengkapi dulu. Apa alasan mereka (perawat) mau mogok, sementara proses sudah berjalan kecuali kita tidak berbuat,” ucap Agus kepada SultraKini.Com.

Ditambahnya, hasil sidak Bupati Muna, Rusman Emba beberapa waktu lalu menyampaikan honorer para perawat akan dibayarkan di APBD Perubahan nantinya.

“Jika mereka mogok atau keluar, saya sudah hitung-hitung pelayanan masih bisa maksimal dengan berdayakan semua PNS yang ada di dalam (RSUD Muna),” tambahnya.

Informasi dihimpun SultraKini.Com, Direktur RSUD Muna, Agus Susanto yang menemui para perawat ketika itu nampak geram. Diamerasa usahanya untuk peralihan status RSUD guna membayarkan uang jasa tidak dihargai para perawat.

“Kalau manajemen RSUD sudah terima jasa baru kalian (perawat) tidak, ya silahkan demo. Saya sudah capek bicara. Masalah hak dan kewajiban, hak saya lebih besar dari kalian, kita kerja maksimal tapi tidak dihargai. Honorer kita kelebihan, jadi silahkan anda keluar no problem bagi saya masih banyak yang mau masuk,” tegas agus dihadapan para perawat honorer.

 

 

Laporan: Arto Rasyid

  • Bagikan