Hotel Mewah di Kolaka Diduga Sajikan Makanan Berulat

  • Bagikan
Sisa sayur yang didugamengandung ulat.
Sisa sayur yang didugamengandung ulat.

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Restoran salah satu hotel mewah di Kolaka diduga menyajikan makanan yang mengandung ulat. Hal itu ditemukan sejumlah jurnalis yang makan di restoran itu usai meliput kegiatan, Jumat (17 April 2020) sore.

Kontributor Kompas TV Kolaka, Muzakkir Azis, memesan sayur sawi dan ikan kerapu. Demikian pula wartawan lainnya.

Pertama menikmati sajian, hanya merasakan ikan yang sudah tidak segar. Namun belakangan, dikejutkan adanya ulat di sisa piring sayur sawi yang dihidangkan itu.

“Sialnya, ulat saya temukan saat-saat terakhir saya makan, rasanya mual lihat ulatnya, bahkan sampai di rumah, saya paksakan muntah biar keluar semua sayurnya,” kata Muzzakir Azis.

Saat makan di restoran hotel tersebut, Muzzakir duduk semeja dengan kameramen TV One Kolaka Rajabuddin, Kontributor TVRI Kolaka Derianto, dan jurnalis nasionalinfo.com, Andri Ovianto. Sementara wartawan Kolaka Pos, Mirwanto Muda dan wartawan chanelrakyat.com, Miswan Okyl berada di meja sebelah.

Namun mereka semua kemudian menyaksikan ulat temuan Muzzakir itu masih berada di piring sayur. Mereka pun langsung memberitahu pihak pengelola restoran hotel saat itu juga.

Soal ikan tidak segar juga disampaikan oleh Rajabuddin. “Saya tahu persis ikan kalau dikena es berhari-hari meskipun di freezer, rasanya lain-lain, makanya ikan saya tidak makan,” ungkap Rajabuddin.

Adanya ulat serta bau tak sedap pada hidangan resto dibenarkan oleh manager hotel tersebut. Dia mengaku yang bekerja di dapur saat itu adalah juru masak cadangan.

“Jujur sebenarnya koki kami yang saat ini, koki cadangan, karena koki utama sedang cuti satu bulan dan pulang ke Jawa. Saya sempat tanyakan ke kokinya bagaimana bisa, mau marahi juga kasihan, karena dia hanya koki cadangan,” kata Richardo Sitorus, manajer hotel itu ketika dikonfirmasi wartawan Sabtu siang (18/04/2020).

Richardo mengatakan ini adalah kejadian pertama sehingga akan menjadi bahan evaluasi bagi manager hotel.

Pengungkapan masalah tersebut bagi para wartawan bukan untuk menjatuhkan usaha perhotelan di Kolaka namun lebih dimaksudkan untuk perbaikan, tidak boleh menyepelekan kebersihan dan kelayakan konsumsi makanan yang dihidangkan, meskipun koki cadangan yang berperan di dapur.

Penulis: Suparman Sultan

  • Bagikan