Identitas Pria Tewas Dalam Drum Diketahui Melalui Sidik Jari

  • Bagikan
penemuan jasad dalam drum di Bogor. Foto: detiknews.com

SULTRAKINI.COM: Warga kampung Narogong, Desa Kembang Kuning Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pria di dalam drum. Kapolres Bogor, A.M Dicky Pastika, mengatakan jasad ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB, Minggu (18/11/218) oleh seorang pemulung wanita berinisial SA (56).

Menurut pengakuan saksi SA (56), awalnya dia mengira kalau drum warna biru tersebut hanya drum berisikan sampah.

“Awalnya dikira sampah, saya buka lakban yang menutup tong itu memang saya buka lakbannya, pas saya buka ada kaki orang, langsung saya lari kasih tahu orang-orang sini,” ujarnya, Minggu (18/11/2018).

Kapolsek Klapanunggal, AKP Bimantoro Kurniawan, mengatakan berdasarkan kesaksian warga, saat ditemukan jasad pria tersebut mengenakan kaus berwarna putih dengan bercak darah. Saat itu dia ditemukan tewas tanpa identitas sehingga pihak kepolisian membawanya ke Pusdokkes Polri RS Bhayangkara R Said Sukanto (RS Polri), Jakarta Timur untuk diidentifikasi dan diautopsi.

“Polsek Klapanunggal juga bekerjasama dengan Sat Reskrim Polres Bogor untuk menangani kasus tersebut,” ujar Bimantoro melalui keterangan tertulis.

Berdasarkan hasil autopsi petugas forensik RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, ditemukan sejumlah luka sayatan senjata tajam di tubuh korban bagian leher dan punggung.

“Sementara ada luka karena senjata tajam di bagian leher dan punggung,” ujar Kepala Instansi Forensi RS Polri Jakarta, Kombes Pol Edy Purnomo.

Edy menambahkan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan mendalam penyebab tewasnya pria tersebut.

“Nanti kita lihat hasil pemeriksaan mendalam karena mungkin drumnya gentongnya kecil, mungkin juga mau ditekuk, kita tidak tahu, nanti kita lihat karena drumnya berisi air,” tambahnya.

Berdasaran hasil identifikasi melalui sidik jari, belakangan baru diketahui korban bernama Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43), sales marketing TVMu milik PP Muhammadiyah, warga Pagedangan Tangerang, Banten, alumni dari institut Illmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) angkatan 1993.

Almarhum telah dimakamkan di TPU Dharma, Jakarta Utara. Korban meninggalkan seorang istri dan enam anak yang masih kecil.

Komunikasi terakhir korban dengan istri pada Jumat (16/11). Korban mengabarkan akan pergi bekerja menggunakan kereta, dan mobilnya diparkir di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Dua hari kemudian Dufi ditemukan tidak bernyawa dan mobilnya ikut raib.

Laporan: Nadra Azzulani A Jamil

  • Bagikan