Impor Sultra Agustus 2019 Naik 24,83 Persen

  • Bagikan
Kepala BPSt Sultra, Mohammad Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kendari. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala BPSt Sultra, Mohammad Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kendari. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDRI – Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat nilai impor Sultra pada pada September 2019 tercatat US$225,43 juta atau mengalami kenaikkan sebesar 24,83 persen dibanding impor Agustus 2019 yang tercatat US$180,58 juta. Sedangkan, volume impor pada September 2019 tercatat 209,18 ribu ton atau naik 67,15 persen dibanding impor Agustus 2019 yang tercatat 349,65 ribu ton.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan kenaikkan terbesar impor Sultra September 2019 dibanding Agustus 2019 terjadi pada kelompok komoditas benda-benda dari besi dan baja senilai US$26,60 juta atau 93,42 persen.

“Impor negara asal barang Sultra September 2019 mengalami kenaikkan sebesar 24,83 persen dibanding bulan sebelumnya. Kondisi ini disebabkan oleh kenaikkan impor dari negara Tiongkok senilai US$46,70 juta atau 30,10 persen,” terang Edy, Selasa (5/11/2019).

Dari sisi peranan terhadap total impor Januari-September 2019, Tiongkok merupakan negara asal barang utama terbesar dengan nilai impor US$574,89 juta atau 73,40 persen, diikuti Singapura dengan nilai US$160,26 juta atau 20,46 persen, dan Australia dengan nilai impor US$30,95 juta atau 3,95 persen.

“Peranan ketiga negara asal barang utama tersebut mencapai 97,81 persen dari total impor Sultra pada periode yang sama tahun sebelumnya,” tambah Edy.

Menurut penggunaan barang, lanjutnya, selama September 2019 golongan bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 64,21 persen dengan nilai US$144,75 juta.

“Selama Januari-September 2019 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor barang konsumsi mengalami kenaikkan sebesar US$0,78 juta atau 132,10 persen, bahan baku/penolong, dan barang modal mengalami kenaikkan sebesar 518,86 persen atau senilai US$107,32 juta dan barang modal naik 1,41 persen atau senilai US$119,52 juta,” jelasnya.

BPS juga mencatat nilai neraca perdagangan Provinsi Sultra September 2019 mengalami surplus sebesar US$6,28 juta. Demikian pula secara kumulatif, neraca perdagangan Sultra Januari-September 2019 mengalami surplus US$402,90 juta. Kondisi tersebut sejalan dengan periode yang sama tahun lalu (Januari-September 2018), dimana nilai neraca perdagangan Sultra mengalami surplus US$209,58 juta.

(Baca juga: Ekspor Sultra September 2019 Naik, Didominasi Besi dan Baja)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan