Inflasi Tahunan Sultra 1,61 Persen, Kendari 1,27 Persen

  • Bagikan
Ilustrasi. (Foto: SULTRAKINI.COM)
Ilustrasi. (Foto: SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara Juli 2018, tercatat 0,81 persen (mtm) lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 1,99 persen (mtm). Kota Kendari dan Kota Baubau mencatatkan inflasi masing-masing 0,66 persen (mtm) dan 1,20 persen (mtm). Dengan kondisi tersebut, inflasi tahunan Sultra sebesar 1,61 persen (yoy). Sementara inflasi tahunan untuk Kota Kendari sebesar 1,27 persen (yoy) serta Kota Bau-bau sebesar 2,50 persen (yoy).

“Inflasi tahunan Sultra sebesar 1,61 persen (yoy) dengan inflasi tahunan untuk Kota Kendari sebesar 1,27 persen (yoy) dan Kota Baubau 2,50 persen (yoy),” kata Ketua Tim Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Surya Alamsyah, Rabu (1/8/2018).

Menengok inflasi nasional pada Juli, tercatat 0,28 persen (mtm) dan secara tahunan tercatat 3,18 persen (yoy) atau masih dalam rentang sasaran inflasi tahun ini sebesar 3,5 sekitar 1 persen.

Inflasi di Sultra menurun didorong oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan, khususnya ikan segar dan kelompok administered price khususnya angkutan udara. Penurunan inflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan inflasi pada komoditas tarif pulsa seluler dan biaya pendidikan.

Cuaca di wilayah Sultra yang berangsur normal sepanjang Juli 2018, juga mendorong penurunan tekanan inflasi pada kelompok komoditas bahan makanan bergejolak (volatile food – VF), khususnya kelompok ikan segar. Inflasi kelompok volatile food tercatat turun dari 5,90 persen (mtm) pada Juni 2018 menjadi 2,12 persen (mtm) pada Juli 2018.

Sementara itu, komoditas ikan segar yang tercatat mengalami deflasi, di antaranya ikan kembung, layang, cakalang, dan cumi-cumi. Selain ikan segar, komoditas Volatile Food yang mengalami deflasi, yakni bawang merah. Namun penurunan tekanan inflasi yang lebih besar pada kelompok ini tertahan oleh inflasi pada komoditas sayur-sayuran, cabai rawit, tomat, dan beras.

Penurunan inflasi secara signifikan terjadi pada kelompok administered price dari 2,54 persen (mtm) pada bulan sebelumnya menjadi -0,56 persen (mtm) pada Juli 2018, sehingga mendorong inflasi tahunan kelompok administered price turun menjadi 2.35 persen (yoy).

“Penurunan inflasi pada kelompok administered price didorong oleh deflasi yang terjadi pada tarif angkutan udara di Kota Kendari sebesar -22,12 persen (mtm). Meskipun pada saat yang sama di Kota Baubau komoditas tersebut masih mengalami inflasi,” jelas Surya Alamsyah.

Sebagaimana arahan Presiden RI dalam forum Rapat Koordinasi Nasional TPID ke IX, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sultra akan terus meningkatkan koordinasi dalam rangka mendorong terwujudnya kerja sama antar daerah di Sultra.

Peningkatan infrastruktur penghubung antar daerah dan pembangunan pasar pengumpul di daerah juga terus dilakukan dalam upaya mengurangi biaya transportasi dalam kegiatan perdagangan antar daerah.

“Koordinasi yang telah terjalin dengan Satgas Pangan dalam melakukan pengawasan peredaran barang juga akan terus ditingkatkan untuk mencegah penimbunan barang,” ucapnya.

Laporan: Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan