Ini Bunyi SMS Terakhir Pria yang Lompat dari Atap Mall Mandonga

  • Bagikan
Kakak pertama Rudi, Siti Habidah di RS Bhayangkara Kendari, Jumat (17/1/2020). (Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Rudi alias Hasrudi, pria yang bunuh diri lompat dari atap Mall Mandonga Kota Kendari pada Jumat (17 Januari 2020) sore sempat bertanya kepada rekannya tentang ketinggian mall jika digunakan untuk melompat.

Kalau saya melompat dari lantai empat meninggal ji kah, tanya Rudi kepada Irpan, rekannya di sekitar Mall Mandonga.

Pesan singkat Rudi kepada kakaknya. (Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM).

Benar saja, tak lama setelah pertanyaan itu dilontarkan, Rudi mengambil jalan pintas bunuh diri. Ia menutup matanya dengan kain warna merah lalu melompat dari lantai empat mall yang berdiri di pusat keramaian Kota Kendari.

Pengunjung mall dan warga sekitar pun geger menyaksikan tubuh Rudi terbujur kaku di halaman parkir sebelah kanan mall Mandonga (bagian Utara).

Tak ada yang tahu pasti niat Rudi mengapa melakukan tindakan nekad tersebut. Hanya saja sehari sebelum kejadian, pria kelahiran 1997 itu sempat berkomunikasi dengan kakak pertamanya bernama Siti Hadibah.

Kepada kakak kandungnya ia meminta uang yang akan digunakan untuk merantau, namun tidak menyebut mau merantau ke mana.

Kamis (16 Januari 2020) pukul 14.56 Wita, Rudi mengirim pesan singkat (SMS) kepada kakaknya berbunyi, “Kak minta tolongpi mintakan uang sama kaka Wati saya mau pergi merantau saya bosanmi di Kendari. Saya kayak orang bodoh-bodoh tinggal di sini. Tolongpi kak mintakan,” diikuti emot sedih.

Pada menit berikutnya, ia mengirim SMS susulan, Saya mau pergi dari kota ini.”

Penjelasan Siti Hadibah, adik bungsu dari tujuh bersaudara itu tak banyak cerita menyangkut masalah pribadi atau hal lain. Tipikal pria lajang itu pendiam. Terakhir Rudi tinggal di rumahnya pada tahun 2018.

“Pendiam. Ada SMS (terakhir) butuh uang untuk pergi merantau. Sempat dia tanya rekannya (Irpan),” jelas Siti.

Almarhum selama ini bekerja sebagai penjahit sepatu di samping Mall Mandonga. Pekerjaannya itu digeluti sejak dia putus sekolah kelas 2 SMA.
Sejak tidak tinggal di rumah kakanya Siti, Rudi dikabarkan pindah-pindah kamar kos.

Uang terakhir diberikan Siti berjumlah Rp 150 ribu, yang ketika itu Rudi minta untuk membeli payung penutup tempatnya berjualan karena robek.

Laporan: Sarini Ido

  • Bagikan