Ini Jurnalis di Sultra yang Pernah Menerima Kekerasan

  • Bagikan
Foto: Jumadil Muslimin UHA/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Peringatan hari pers internasional atau World Press Freedom Day 2016, menjadi momentum penting bagi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari, untuk kembali mengingatkan bahwa dalam menyajikan informasi, para jurnalis kerap mengahadapi berbagai tantangan.

 

Bukan hanya tantangan biasa, terkadang hal ini juga berbuah ancaman serta kekerasan yang ditujukan bagi para Jurnalis. Berdasarkan data AJI Kendari, untuk kurun waktu 2010 hingga 2016 tercatat ada 20 kasus keserasa yang menimpa jurnalis di Sultra.

 

Berikut ini adalah nama para kuli tinta yang pernah menerima kasus kekerasan oleh sejumlah Oknum di Sultra.

 

  1. Tahun 2010, Mirwanto Muda kameramen TV One yang mobilnya di bakar oleh sekelompok massa di depan kampus Universitas Haluoleo Kendari.
  2. Tahun 2010, kasus pelecehan dan penghinaan terhadap profesi Jurnalis oleh Gubernur Sultra Nur Alam. 
  3. Tahun 2012, Ilor Syamsuddin koresponden SCTV, mengalmi kasus kekerasan dari anggota DPRD Buton.
  4. Tahun 2012, Dony Oktayudha kontributor Indosiar, di tikam oleh sekelompok massa demonstran.
  5. Tahun 2012, Djafrun stringer ANTV diserang oleh sekelompok pemuda di Kabupaten Konawe.
  6. Tahun 2012 Dedy Finasfikar jurnalis kendari pos, menerima pengancaman kekerasan oleh Kabid Humas Polda Sultra.
  7. Tahun 2013, Siswanto Asis Stringer Indosiar, yang di serang di SPBU Kolaka.
  8. Tahun 2013, Ismed Jurnalis Rakyat Sultra, menerima kekerasan dari aparat kepolisian di depan kampus Universitas Haluoleo Kendari.
  9. Tahun 2013, Suwarjono jurnalis Kendari Pos yang mendapat kekerasan dari anggota Brimob Polda Sultra di depan Kampus Universitas Haluoleo Kendari.
  10. Tahun 2014, Maryam jurnalis Kendari Pos, Jamil jurnalis Baubau Pos dan Radar Buton yang memerima penganiayaan oleh aparat kepolisian di Baubau.
  11. Tahun 2014, Husni stringer Metro TV, yang motornya di bakar oleh orang yang tidak di kenal.
  12. Tahun 2015, Rosniawati Fikri Tahir Jurnalis Tempo, mengalami perampasan Hand Phone oleh ajudan Gubernur Sultra.
  13. Tahun 2015, Rosniawati Fikri Tahir Jurnalis Tempo dan Kiki AndiPati jurnalis Kompas.com, menerima pelarangan proses peliputan oleh Humas Pemprov Sultra.
  14. Tahun 2015, Efan jurnalis Zonasultra.com, menerima pengancaman dan pelecehan verbal oleh ketua KPU Kabupaten Konsel.
  15. Tahun 2016, Suiyatri Arif jurnalis Rakyat Sultra, yang di intimidasi oleh oknum pejabat di Kejaksaan Negeri Kendari.
  16. 16. Tahun 2016, La Ode Pandi Sartiman jurnalis Berita Kota Kendari menerima ancaman pembunuhan oleh mantan anggota KPU Konawe.
  17. Tahun 2016, Ade jurnalis Kendari Pos, menerima kekerasan psikis oleh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Kendari.
  18. Tahun 2016, Yuhandri, pimpinan redaksi Baubau Pos yang menerima ancaman pembunuhan.
  19. Abd Halim Ahmad kontributor Metro TV yang mendapat teror dan pengancaman pembunuhan oleh karyawan PT. Damai Jaya Lestari.
  20. Kasus pelecehan terhadap sejumlah jurnalis oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kolaka.

 

Sementara itu, berdasarkan data AJI Indonesia, terhitung semenjak Januari 2015 hingga Mei 2016, tercatat ada 55 kasus kekerasan yang dialami jurnalis di seluruh tanah air. Dari jumlah kasus tersebut, terbagi menjadi 46 kasus di tahun 2015 dan 9 kasus dari awal januari hingga mei 2016.

  • Bagikan