Ini Kata Ketua Parpol di Baubau Belum Daftarkan Calegnya

  • Bagikan
Ilustrasi/SULTRAKINI.COM
Ilustrasi/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Sepekan lebih, sejak 4 Juli 2018, KPUD Baubau telah membuka pendaftaran bagi partai politik untuk mendaftarkan bakal calon legislatif untuk maju di Pemilihan Umum 2019. Hanya saja hingga Jumat (13/72018), belum satupun Parpol yang melakukan pendaftaran Bacalegnya.

Disambangi di sejumlah tempat, para Ketua Parpol di Baubau memiliki beragam pendapat, misalnya saja Ketua DPC PDIP Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, kepada wartawan Sultrakini.com mengaku, PDIP belum mendaftarkan Bacalegnya karena sedang melakukan kepengurusan administrasi, salah satunya kepengurusan berkas kesehatan rohani atau surat keterangan kesehatan jiwa yang di pusatkan di Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sultra.

Menurutnya, kepengurusan kesehatan rohani yang dilakukan di Kota Kendari dinilai rumit, atas dasar itulah pihaknya belum mendaftar karena urusan kesehatan jiwa yang belum selesai. Untuk itu pihaknya menyarankan, harusnya ada kepegurusan surat keterangan kesehatan jiwa ada di Baubau, agar semua urusan administrasi bisa dilakukan di Baubau. Meski begitu, pihaknya memastikan bakal mendaftarkan Bacalegnya pada hari terakhir pendaftaran.

“Saya kira masalahnya begi teman-teman menyesuaikan berkas, karena berkas tidak bisa di Baubau harus di Kendari, baru di sana juga antri. Mestinya KPU bisa meminta rumah sakit mengirim perwakilannya ke sini untuk melayani Bacaleg. Setelah itu para calon ini akan mengisi lagi LHKPN. Saya kira ini tidak seperti periode sebelumnya. Sedikit ribet,” kata La Ode Ahmad Monianse, Jumat (13/7/18).

Senada dengan La Ode Ahmad Monianse, disambangi di rumahnya, Ketua DPC PKB Baubau, Feto Daud menilai kepengurusan tes kesehatan rohani juga dinilai ribet karena dengan kepengurusan yang dilakukan di Kendari membuat efisiensi waktu dan tenaga yang tidak optimal, selain peserta tes yang diikuti ribuan orang dari 17 kota/ kabupaten se-Sultra.

Meski demikian, bersama sejumlah rekannya yang lain, pihaknya memastkan bakal melakukan pendaftatan sekira 17 Juli mendatang.

“Hari ini kami sedang urus perlengkapan, teman-teman banyak di Kendari. Saya ingin mengatakan bahwa beberapa hari yg lalu rapat koordinasi dengan KPU dan saya mengusulkan, apakah tidak sebaiknya untuk pengurusan kesehatan rohani yang sebaiknya KPU koordinasikan dengan pihak provinsi atau rumah sakit untuk mendelegasikan ke rumah sakit kabupaten/kota,” saran Feto Daud.

Berbeda dengan PKB dan PDIP, Ketua DPC Partai Golkar Baubau, Zahari menilai kepengurusan kesehatan jiwa yang dilakukan di Kendari bukanlah hal rumit dilakukan. H. Bobi (sapaan Zahari) berpendapat semua kepengurusan berkas untuk mencalonkan di Pemilu 2019 nanti masih dinilai normal. Rencananya awal pekan depan pihaknya bakal mendaftar di KPU.

“Kami sementara merampungkan berkas, sampai hari ini belum selesai itu kesehatan rohani karena tempatnya harus di Kendari. Saya sendiri sudah tinggal teman-teman yang lain. Semoga hari Senin kita sudah bisa mendaftar, semua dimudahkan dan normal,” katanya.

Senada dengan H. Bobi, Ketua DPC Hanura Baubau, Yuman Nahmudin juga menilai kepengurusan salah satu administrasi yang dilakukan di Kendari bukanlah hal rumit baginya. Bahkan menurutnya hal tersebut merupakan anjuran yang harus dipatuhi.

Lebih lanjut dikatakannya, mengenai semua administrasi yang disyaratkan ia telah menyelesaikannya hanya saja ia masih menunggu rekan separtainya yang lain untuk mendaftar bersama-sama yang hingga Kamis 12 Juli masih melakukan urusan kesehatan jiwa. Rencananya Hanura bakal mendaftar 15 atau 16 Juli mendatang.

“Tidak, yang namanya administrasi kan kita harus lengkapi, namanya kita harus patut pada UU. Ada yang berangkat dan ada yang pulang saya sendiri sudah,” akunya.

Diketahui berdasarkan pemberitaan Sultrakini.com sebelumnya hingga hari ke enam dibukanya pendaftaran Bacaleg yang dimulai sejak 4 Juli 2018 lalu, belum satupun Parpol mendaftarkan Bacalegnya.

Laporan : Zarmin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan