Ini Pesan Terakhir Sang Ayah Kepada Anaknya Sebelum Gantung Diri

  • Bagikan
Almarhum Budi Suherman (35), warga, Desa Puduria Jaya, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sultra, sedang ditangani kepolisian, Sabtu (7/7/2018) (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Almarhum Budi Suherman (35), warga, Desa Puduria Jaya, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sultra, sedang ditangani kepolisian, Sabtu (7/7/2018) (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Budi Suherman (35), pria yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kediamanya Desa Puduria Jaya, Kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), menyimpan sepenggal kisah memilukan.

Sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban sempat menitip pesan kepada anaknya, Rifky. Kepada anak pertamanya berusia 15 tahun itu, dia berpesan untuk menjaga adik-adiknya.

“Rifky, ko jaga adik-adikmu,” kata Kasat Reskrim Polres Konsel, AKP Ketut Arya Wijanarka, menirukan pesan korban melalui anaknya.

Tidak hanya itu, korban juga sempat meminta kepada anaknya untuk memasak sayur dan dirinya masuk ke dalam kamar. Namun nahas, ternyata itu menjadi percakapan terakhir dengan anaknya.

“Setelah selesai masak, anaknya mau bangunkan bapaknya yang dikiranya sedang tidur. Namun pintu kamarnya terkunci dari dalam, saat itulah dia mencoba memanjat dinding kamar yang terbuat dari papan. Saat dilihat, korban sudah gantung diri,” ujar Arya.

Sebelum kejadian, korban sempat menanyakan ulekan atau cobek kepada Paidi yang tak lain ayahnya untuk membuat sambal. Namun Paidi menjawab tidak mengetahui alat yang dimaksud.

“Selang beberapa jam kemudian, tiba-tiba terdengar suara anak korban, yakni Rifky berteriak minta tolong. Lalu kakeknya itu (Paidi) bersama seorang laki-laki bernama Gilang mendatangi Rifky. Pada saat itu, Kakeknya Paidi melihat korban telah gantung diri,” ucapnya.

Untuk diketahui, istri korban meninggalkan rumah sekira pukul 07.00 Wita, sebelum korban ditemukan gantung diri pada pukul 10.30 Wita. Sehari sebelumnya, pasangan suami istri ini terlibat cek cok, diduga masalah ekonomi.

Dalam proses penyelidikan, pihak keluarga korban menolak untuk autopsi. Almarhum pun dimakamkan pada hari itu juga.

 

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan