Inilah Perbedaan Vaksin Pfizer dan Vaksin Sinovac

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: Ada banyak kandidat vaksin yang akan digunakan untuk vaksin Covid-19. Di antaranya, yaitu vaksin pfizer dan vaksin Sinovac. Lantas, apa perbedaan kedua vaksin tersebut?

Vaksin Pfizer merupakan vaksin Covid-19 buatan Amerika yang diklaim lebih efektif dalam mengobati pasien Covid-19. Sedangkan vaksin Sinovac merupakan vaksin buatan China yang dipesan dan tiba di Indonesia. Kedua vaksin tersebut masuk ke dalam kandidat vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat Indonesia.

Berikut empat hal perbedaan kedua vaksin tersebut.

  1. Bahan yang Digunakan

Vaksin buatan China, Sinovac dibuat dengan teknologi inactivated virus atau virus yang tidak diaktifkan. Pembuatan vaksin ini menggunakan banyak partikel virus yang dimatikan, sehingga diharapkan memicu timbulnya sistem kekebalan tubuh seseorang. Selain itu, diharapkan tidak timbul respons efek samping berupa penyakit yang serius bagi penggunanya. Pembuatan vaksin Sinovac dengan teknologi inactivated virus ini, memungkinkan produksi vaksin lebih cepat.

Berbeda dengan dari Sinovac, vaksin Pfizer diproduksi dengan menggunakan mRNA atau messenger RNA. mRNA merupakan materi genetic yang dapat dibaca oleh tubuh penggunanya untuk memproduksi protein. Namun, mRNA bersifat rapuh sehingga molekul ini akan cepat hancur pada suhu kamar. Bahan ini akan dipotong oleh enzim alami ketika diinjeksi ke dalam tubuh seseorang.

  1. Suhu Penyimpanan

Selain menggunakan bahan yang umum digunakan untuk memproduksi vaksin lainnya, Sinovac juga memiliki banyak keunggulan lain. Keunggulan tersebut adalah mudah disimpan di dalam lemari pendingin standar pada suhu 2-8 derajat celcius. Vaksin ini juga dapat bertahan sampai 3 tahun ketika disimpan pada suhu tersebut.

Sedangkan vaksin Pfizer perlu disimpan pada -70 derajat celcius dan membutuhkan pendinginan khusus. Hal inilah yang dapat menjadi hambatan dan tantangan tersendiri ketika didistribusikan ke daerah-daerah sulit dan tidak memiliki akses pendingin yang sesuai spesifikasi.

Karena keunggulan tersebut, Sinovac sangat membantu proses pendistribusian sampai ke wilayah terpencil yang tidak memiliki Cold Chain atau rantai dingin dan vaksin Carrier.

Cold Chain di sini berarti lemari pendingin khusus yang digunakan untuk menyimpan vaksin. Sedangkan vaksin carrier adalah termos khusus yang digunakan untuk membawa ketika proses pendistribusian vaksin.

  1. Cara Kerja

Vaksin Sinovac memiliki cara kerja memicu respons munculnya antibodi yang berguna sebagai sistem kekebalan tubuh. Namun, perlu diperhatikan bahwa antibodi yang muncul tidak akan lebih banyak daripada antibodi yang terbentuk pada orang yang sembuh dari Covid-19.

Sedangkan vaksin Pfizer bekerja dengan cara mengambil protein oleh sel kekebalan tubuh. Sel ini akan berperan dalam membantu melawan infeksi yang diakibatkan oleh Covid-19. Vaksin Pfizer juga dapat membentuk antibodi, mengaktifkan sel T atau sel penyaji antigen. Sel T ini berperan dalam pencarian dan penghancuran sel yang telah terinfeksi Covid-19.

  1. Harga Vaksin

Bio Farma, perusahaan yang ditunjuk dan digandeng dalam uji klinis vaksin Sinovac menyatakan, harga vaksin buatan China ini dipatok Rp 200.000 per dosis. Harga ini terbilang lebih murah dibandingkan harga yang ditetapkan di China, yakni 421.000 per dosis. Untuk harga vaksin Pfizer sendiri dibanderol pada harga 20 dollar AS atau sekitar Rp 283.000 per dosis. Akan tetapi, vaksin Covid-19 akan disuntikkan ke masyarakat secara gratis.

Informasi mengenai kesehatan sangat penting diketahui oleh masyarakat, terutama dalam masa pandemi seperti saat ini. Saat ini informasi kesehatan bisa dengan mudah diperoleh melalui halodoc. Anda juga bisa melakukan konsultasi seputar masalah kesehatan dengan dokter melalui Halodoc, sehingga tidak perlu keluar rumah di kondisi pandemi seperti ini.

Editor: Sarini Ido

  • Bagikan