Inovasi Start-Up UMK Ini bisa Tingkatkan Produktivitas Alat Tangkap Nelayan

  • Bagikan
Tim inovator Universitas Muhammadiyah Kendari di pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (i3E) di Mall Grand City Surabaya. (Foto: Dok.UMK/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) berhasil menelurkan satu start-up inovasi teknologi bidang fokus material maju, yakni Underwater Fish Lamp Plus (UFL+). Lampu celup bawah air dengan tambahan inovasi dimmer sebagai pengatur intensitas cahaya, lensa CCTV dan monitor untuk memantau pergerakan ikan di dalam laut, serta sistem kedap air pada tutupan lampu LED menggunakan silicon rubber dan akrilik.

Produk UFL+ ini sedang dalam proses pengajuan hak kekayaan intelektualnya. Hal ini tentu saja sangat bermanfaat baik bagi peneliti atau inovator maupun untuk mendukung institusi UMK.

Ketua Tim Inovator UMK, Fajriah mengatakan produk UFL+ tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi bagi nelayan perikanan tangkap dalam hal meningkatkan produktivitas alat tangkapnya. Namun tetap memperhatikan keberlanjutan sumberdaya hasil perikanan di laut. Karena dengan penambahan inovasi ini, ikan yang tertangkap dapat lebih selektif pada semua alat tangkap yang menggunakannya, antara lain bagan, pancing, dan lain sebagainya yang beroperasi pada malam hari. 

“Produk UFL+ akan terus dikembangkan melalui inovasi teknologi dari hasil penelitian Tim CPBBT. Insya Allah kedepan tim CPPBT UFL+ UMK akan terus memperbaharui Start-Up ini sesuai dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi,” ucap Fajriah, Rabu (25/10/2017).

Inovasi dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dan didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMK ini, didanai melalui program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Inovasi dan Teknologi Kemenristekdikti.

Start-up asal UMK merupakan satu dari 458 start-up yang dihasilkan oleh para pengusul seluruh Indonesia dan hampir semua berasal dari pihak akademisi atau perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Seluruh produk atau start-up tersebut, dipamerkan pada pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo (i3E) di Mall Grand City Surabaya selama lima hari mulai 19-22 Oktober 2017.

Laporan: Firmansyah Asapa

  • Bagikan