Insentif Dibayar Sesuai Tingkat Pendidikan, Ini tanggapan Direktur RSUD Muna

  • Bagikan
Direktur RSUD Muna, Agus Susanto. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)
Direktur RSUD Muna, Agus Susanto. (Foto: Arto Rasyid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Dituding sedang berlibur bersama keluarga di tengah polimik pembagian insentif berdasarkan pendidikan para petugas medis di RSUD Muna, Sulawesi Tenggara. Direktur RSUD Muna, Agus Susanto akhirnya angkat bicara.

Kepada SultraKini.Com, Direktur RSUD Muna, Agus Susanto memang tidak membantah adanya perbedaan sebab dalam pembagian insentif baik PNS ataupun non PSN sudah tertuang pada PAGU angggaran yang sifatnya masih gelondongan.

Sehingga dalam pembagian insentif tersebut telah dibuatkan draf yang tetap mengacu pada analisis beban kerja (ABK) masing-masing. Dicontohkannya seperti di ruang operasi insentif yang diterima lebih besar dibandingkan di ruang Poli, karena dilihat dari ABK dan resikonya.

“Iya ada perbedaan karena selain resikonya tinggi di ruang operasi tidak libur lain hal poli ada libur dan tidak ada sift malam, begitu juga di ruang rawat inap ada perbedaan dibagikan atas dasar analisis itu,” Jelas Agus Susanto kepada SultraKini.com melalui sambungan telepon, Jumat (14/12/2018).

Menurutnya, terkait perbedaan besaran insentif berdasarkan tinggi pendidikan itu merupakan penjelasan yang belum paripurna.

“Yang dibacakan kemarin itu hanya sebatas menerka-nerka saja, intinya tidak bisa saling klaim karena masing-masing sudah ada pagunya. Kalau di intansi lain disebut remonerasi,” ungkapnya.

Dia juga membantah jika keberangkatan keluar daerah dalam agenda liburan, melainkan perjalanan dinas menghadiri Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) untuk menandatangani MoU dan hadiri RKA DAK 2019.

“Sebelum saya berangkat ajukan permintaan SPPD di keuangan, adapun saya bawa keluarga di sana tidak ada salahnya, kan dipertanggung jawaban SPPD itu hanya sendiri. Saya justru mau bertanya balik apa ada pekerjaan saya yang terbengkalai sejak saya di Jakarta??,” timpalnya.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan