Intervensi Presiden, Garuda Grup Turunkan 20% Harga Tiket, PHRI Sultra Apresiasi

  • Bagikan
Ketua PHRI Sultra Ir. Hugua (tengah) saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019.
Ketua PHRI Sultra Ir. Hugua (tengah) saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019.

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dampak intervensi Presiden Joko Widodo terhadap isu sentral terkait kepariwisataan yang disampaikan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2019 berbuah manis. Garuda bersama anak perusahaannya kini menurunkan harga tiket hingga 20 persen, terhitung sejak 14 Februari 2019.

Ketua PHRI Sultra Ir. Hugua beserta sekretaris Eko Dwi Sasono dan salah seorang unsur Ketua Sri Resqina R Laidy, mengikuti Rakernas tersebut di Hotel Sahid Jakarta pada 11 – 12 Februari 2019, yang juga dihadiri oleh seluruh pengurus PHRI se Indonesia ditutup oleh Presiden RI Joko Widodo.

Kepada Sultrakini.com, Kamis (14/2/2019), Hugua menjelaskan tujuan Rakernas adalah menyusun program kerja 2019 dan menyahuti berbagai kepentingan anggota PHRI dan masyarakat luas.

Rakernas diawali dengan sesi input, yang menghadirkan pembicara Menteri Pariwisata Arif Yahya dan Kepala Bapennas Bambang Projonegoro.

“Presiden dalam sambutan penutupan menyahuti keluh kesah peserta yang terfokus pada 3 hal penting, meliputi harga tiket yang relatif mahal dan bagasi berbayar, kedua masih berlakunya larangan rapat di hotel bagi pengelola APBN dan APBD, dan ketiga lesunya bisnis pariwisata khususnya kunjungan wisnus dan bisnis oleh-oleh di Indonesia,” terang Hugua, melalui rilisnya, Kamis (14/2/2019) siang.

Presiden pun langsung menyahuti keluh kesah yang ke dua, dengan gaya khas Jokowi menegaskan mencabut larangan rapat di hotel. “Mulai besok saya perintahkan menteri terkait untuk mencabut aturan yang melarang rapat di hotel,“ kata Jokowi diikuti dengan tepuk tangan yang meriah dari peserta.

Presiden juga menegaskan akan segera mengintervensi perusahaan penerbangan melalui kementerian terkait untuk menurunkan tarif penerbangan. Bahkan Presiden mengancam akan memasukan kompetitor penerbangan yang lebih murah dan menghilangkan monopoli Pertamina jika harga aftur yang memicu harga tiket tinggi masih belum kompetitif.

Dampak dari perintah Presiden tersebut, mula hari ini 14 Februari 2019, Garuda Indonesia Group yaitu Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, dan NAM Air, menurunkan harga tiket penerbangan hingga 20 persen.

PHRI Sultra pun menyambut gembira respon presiden tersebut. “Kita yakin bahwa jika harga tiket terjangkau maka bisnis pariwisata dan bisnis oleh-oleh kembali menggeliat seperti semula,” kata Hugua.

Editor : Gugus Suryaman

  • Bagikan