Intip Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur di Sultra per Triwulan I 2018

  • Bagikan
Badan Pusat Statistik Provinsi Sultra dalam rilisnya tentang pertumbuhan produksi manufaktur di wilayah setempat, Rabu (2/5/2018). (Foto: Nur Cahaya/SULTRAKINI.COM)
Badan Pusat Statistik Provinsi Sultra dalam rilisnya tentang pertumbuhan produksi manufaktur di wilayah setempat, Rabu (2/5/2018). (Foto: Nur Cahaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang triwulan I tahun 2018 Provinsi Sulawesi Tenggara, naik sebesar 20,57 persen terhadap triwulan I tahun 2017. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya produksi industri makanan sebesar 21,32 persen.

Kepala Bidang Tata Usaha Badan Pusat Statistik Provinsi Sultra, Martini mengatakan
pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) triwulan I tahun 2018 naik sebesar 5,15 persen terhadap triwulan IV tahun 2017.

“Kenaikan ini disebabkan oleh kontribusi dari industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya sebesar 22,98 persen,” katanya, Rabu (2/5/2018).

Sementara pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) triwulan I tahun 2018 naik sebesar 40,11 persen terhadap triwulan I tahun 2017.

“Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh naiknya produksi industri makanan 61,69 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 52,39 persen, dan industri furniture 28,85 persen,” tambahnya.

Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan 50,97 persen, industri pengolahan ainnya 30,05 persen, dan industri alat angkutan lainnya 19,88 persen.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) triwulan I tahun 2018 naik sebesar 8,87 persen terhadap triwulan IV tahun 2017.

“Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan produksi terbesar adalah industri tekstil 29,89 persen, industri alat angkutan lainnya 22,31 persen, dan industri barang logam bukan mesil dan peralatannya 20,18 persen. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri pengolahan lainnya 10,96 persen dan industri makanan 9,26 persen,” lanjutnya.

 

Laporan: Nur Cahaya

  • Bagikan