Islamophobia Harus Dilawan!

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM:Baru – baru ini Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil
Siraj menyarankan Kementerian Agama (Kemenag) merilis Daftar Nama Penceramah
(mubalig) yang dilarang, dan bukan merilis daftar nama penceramah yang direkomendasikan kepada masyarakat.

“Sebenarnya yang dikeluarkan itu nama-nama yang dilarang, yang warning, jangan yang dibolehkan. Yang baik itu lebih dari 200, ada ribuan,” ujar Said usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu (20/5).

Astagfirullah…..ada apa dengan Negeriku ini Negeri yang mayoritas Umat Muslim tapi phobi dengan Agamanya sendiri padahal yang kita ketahui selama ini Islamophobia ada pada negeri-negeri Barat, dimana kaum Muslim minoritas dan Islam diopinikan secara negatif karena kebencian dan ketakutan yang berlebihan tanpa didasarkan pada sumber yang benar tentang islam tapi sekarang yang terjadi Islamophobia kini menyebar di negeri – negeri yang mayoritas Islam. Bukan hanya ajaran Islam yang di sudutkan bahkan dikriminalisasi. Penganutnya pun diopinikan sebagai pelaku teroris dengan ciri – ciri : berjengkot, celana jingkrang, bercadar, memiliki pekerjaan sebagai pedagang herbal, terapis bekam, dll.

Bahkan Alqur-an dan bendera tauhid pun dijadikan sebagai barang bukti perbuatan teroris dan sekarang yang tejadi baru-baru ini Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyarankan Kementerian Agama (Kemenag) merilis Daftar Nama Penceramah (mubalig) yang dilarang untuk berdakwah.

Bahkan untuk berdakwah pun kita dibatasi padahal berdakwah itu hukumnya wajib
untuk umat Islam. Sungguh mereka tidak takut akan Asab ALLAH SWT, padahal Allah telah
berfirman ” Wa laqad zara’na lijahannama kasiran minal-jinni wal-ins(i), lahum qulubul la
yafqahuna biha, wa lahum a’yunul la yubsiruna biha, wa lahum azanul la yasma’una biha,
ula’ika kal-an ami bal hum adall(u), ula’ika humul-gafilun” yang artinya “Dan Sesungguhnya, Kami akan isi Neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia.

Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendegarkan (ayat-ayat Allah) Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah”. Q.S Al-A’raf ayat 179 Naudzubillah min dzalik…..untuk itu tidak ada jalan lain kecuali berupaya menjadikan akal dan hati untuk memahami kebenaran, mata untuk mencari dan melihat kebenaran, dan telinga untuk senantiasa mendengarkan kebenaran. Dan kebenaran itu adalah apa-apa yang datang dari Allah Swt yang maha gagah, lagi maha bijaksana.

Seperti firman Allah yang artinya “ Kebenaran itu adalah dari Rabbmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.” QS.Al-Baqarah ayat 147 Kebenaran adalah apa yang terdapat dalam islam! Allah berfirman yang artinya”Siapa saja yang menjadikan selain Islam sebagai dien
(agama,sistem hidup), niscaya ditolaklah apapun darinya dan ia di akhirat termasuk orang
yang rugi.” QS.ali Imran ayat 85 Dengan kata lain, segenap potensi yang dimilikinya itu harus digunakan untuk memahami dan menghayati Islam untuk diterapkan hidup sehari-hari. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah Swt berfirman “Dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia selain untuk beribadah kepadaKu.” QS.Adz-Dzariyat ayat 56 Jelas sekali, Allah al-Khaliq, Sang Pencipta manusia menetapkan bahwa keberadaan manusia di dunia ini hanyalah untuk beribadah ke padaNya. Padahal, ibadah itu maknanya

Tha’atullah wa khudhu’un lahu waltizamu ma syara’ahu minad din. Yaitu, taat kepada Allah,
tunduk dan patuh kepadaNya serta terikat dengan aturan agama yang disyariatkanNya. Jadi manusia itu ada di dunia ini semata-mata untuk tunduk, taat, dan patuh kepada aturan dan hukum-hukum Allah ‘azza wa jalla dalam semua perkara : akidah, ibadah mahdhah, sosial, politik, ekonomi, pendidikan, budaya. Untuk manusia paska diutusnya Muhammad Saw sebagai Nabi dan Rasul terakhir, berarti hidupnya itu untuk tunduk, patuh dan taat kepada syariat Islam yang di turunkan Allah kepada beliau Saw bukan menjadi Islamophobia.

Beberapa poin penting ini harus difahami ketika kita membahas topik ini : Islamophobia sangat merugikan umat Islam. Muslim menjadi korban. Ajaran Islam dikriminalisasi, organisasi islam dibubarkan karena dianggap mengancam negara. Padahal justru umat Islam dan organisasinya lah yang terbukti cinta negeri dan ingin menyelamatkan masyarakat dari kerusakan, menjaga dan membela negeri dari penjajahan.

Islamophobia tanpa disadari memaksa muslim meninggalkan identitas islamnya dan mendorong mengambil nilai-nilai sekuler dan liberal. Bila di Barat, segregasi (Pemisahan) pria wanita muslim dianggap sikap ekstremis maka mendorong muslim hidup dengan pergaulan iktilat pria wanita. Sedang di negeri ini, muslim didorong menjadi kaum pluralis yang merayakan natal bersama, membela kelompok LGBT dengan alasan kemanusiaan dan bahkan meninggalkan tuntunan agama agar tidak dianggap fanatik atau radikal.

Islamophobia adalah serangan terhadap ideologi Islam. Menyerang Islam dan umat Islam adalah cara kaum sekuler penganut ideologi kapitalisme untuk memberangus lawan ideologi sejak dari akarnya. Mereka ingin menutupi realita bahwa sistem mereka bangkrut, rezim mereka korup dan masyarakat yang dihasilkannya bobrok.

Tentu secara logis harusnya ada pengganti sistem dan Islam adalah tawaran yang sangat logis. Namun mereka tidak menghendaki Islam yang mengganti posisi ideologisnya. Maka ajaran Islam harus dimonsterisasi, dikesankan jahat dan para pengembang Islam dibungkam agar tida
menyuaraka Islam yang sebenarnya. Ajaran Islam tentang sistem politik/khilafah adalah
simpul besarnya. Bila khalifah bisa dianggap sebagai ancaman dan musuh bersama, maka
benih-benih kebangkitan Islam, yang ada pada individu tidak akan terangkai menjadi
kekuatan bagi lahirnya sistem politik penantang kapitalisme global.

Islamophobia harus dilawan. Caranya? Memahami bentuknya dan mencermatin realita yang mengarah pada perwujudannya. Bila tujuan Islamophobia membuat muslim takut, maka ingatlah bahwa hanya boleh takut pada Allah. Tetaplah beraktifitas sesuai tuntutan Islam, bersikap kritis dan menolak segala bentuk kezaliman. Bila tujuannya menghancurkan identitas muslim maka bentengi diri dan generasi kita dari perusakan
identitas. Dan bila itu adalah cara menghalangi tegaknya khilafah justru harus makin gencar memahamkan bahwa khilafah ajaran Islam, wajib diperjuangkan dan tidak akan bisa dihentikan kehadirannya karena janji Allah pasti akan datang..

Semoga kesadaran kaum muslimin semakin tinggi, apabila Islam dipelajari dan dipahami dengan benar maka tidak ada yang perlu di takuti. Bahkan akan memunculkan kebutuhan untuk hidup dengan Islam dimanapun mereka berada untuk menyebar kebaikan bukan untuk meneror. Untuk apa phobi terhadap Islam, kecuali bagi orang-orang yang “terbelakang” dalam memehami Islam. Berbanggalah menjadi muslim yang mampu
menggunakan akalnya untuk mencintai Islam dan hidup bersama Islam dimanapun ia berada.

Islamophobia Produk Barat Ketakutan akan tegaknya Islam Rahmatan Lil Alamim yang akan menghancurkan sistem kufur yang zhalim…Halusinasi yang menyebabkan insomnia musuh-musuh Islam. Wallahu a’lam.

Oleh : Ayu Oktaviani Kursia
(Mahasiswai FTI USN Kolaka)

  • Bagikan