Jalan Penghubung Muna Butur Longsor, LPIP: Pemprov Terkesan Tutup Mata

  • Bagikan
Ruas poros Maligano Ronta yang menghubungkan Kabupaten Muna dan Buton Utara (Butur) mengalami longsor di sebagian badan jalannya. (foto : Harto Nuari / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : BUTUR – Karena tak kunjung dibenahi oleh Pemprov Sultra, akhirnya poros Maligano Ronta pun longsor. Jalan yang menghubungkan Kabupaten Muna dan Buton Utara (Butur) ini menjadi momok menakutkan bagi setiap pengendara, karena medannya licin, berbatu-batu dan banyak tanjakan curam.

Kondisi ini membuat para pengguna jalan menjadi jenuh dan kesal. Sebab, selama perjalanan terus “diguncang” layaknya dihantam ombak. Selain itu, poros Maligano – Ronta juga banyak menghabiskan waktu, padahal jaraknya cuma kisaran 25 kilo meter. Tapi, jarak tempuhnya bisa sampai satu jam.

“Kalau dilihat kondisinya, memang sudah tak layak untuk kendaraan. Khususnya, jalan tanjakan selepas jembatan Soloy. Di situ paling parah rusaknya. Kemudian yang longsor itu harus cepat ditimbun! Kalau tidak bisa berbahaya,” kata Anto, salah seorang pengendara sepeda motor ketika bertemu wartawan SULTRAKINI.COM di jalan poros Maligano Ronta, Rabu (20/7/2016).

Saking kesalnya melintasi tanjakan curam dan bergelombang, Anto menyebut kendaraan yang pantas untuk poros Maligano-Ronta adalah kuda. Hewan yang biasa dipakai dalam film koboy ini, menurut dia, cocok untuk medan berbatu-batu, licin dan bergelombang. 

“Cocoknya tanjakan ini pakai kuda. Bukan naik motor matic seperti ini,” sentilnya.

 

Terpisah Direktur Lembaga Pemerhati Infrastruktur Pedesaan (LPIP) Butur, Zardoni mengatakan, poros Maligano  Ronta bisa dikategorikan emergensi. Sebab, kerusakannya cukup parah, apalagi telah terjadi longsor pada badan jalan. Kondisi ini sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan.

“Harusnya, Pemprov Sultra selaku penanggung jawab jalan itu sudah bertindak. Jangan menunggu nanti ada yang celaka baru mau dikerja,” kata Zardoni.

Ia menilai, Pemprov lamban, bahkan terkesan tutup mata terkait kerusakan jalan Maligano Ronta. Sebab, sejak tahun 2015 lalu tidak ada anggaran rehabilitasi atau pun pengaspalan. Padahal poros itu menghubungkan Kabupaten Butur dan Muna.

“Kesannya begitu, tutup mata. Padahal kan sejak 2015 sudah rusak,” tandasnya.

Ia berharap, tahun 2017 nanti Pemprov Sultra memporsikan anggaran pengaspalan jalan Maligano Ronta. Sehingga pengguna jalan merasa nyaman saat melintas. “Selama ini kan hanya rehabilitasi untuk timbunan. Makanya tidak ada
yang bertahan. Apalagi kalau sudah diguyur hujan, rusak lagi,” tuntasnya.

  • Bagikan