Janji-janji Capres-Cawapres Untuk Kesejahteraan Guru

  • Bagikan
janji-janji Capres dan Cawapres 2019 (Foto: hetanews)

SULTRAKINI.COM: Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo- Ma’ruf Amin menawarkan perbaikan kesejahteraan guru lewat program aksi reformasi sistem pendidikan. Salah satunya mendorong sistem pembinaan jenjang karier guru.

“Yang harus dibenahi adalah reformasi sistem pendidikan. Termasuk soal pembinaan jenjang karier guru dalam konteks di dalamnya juga soal kesejahteraan guru,” ujar jubir TKN Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily, Kamis (22/11/2018) .

Sistem pembinaan jenjang karier akan menjadi standar yang diberlakukan bagi pemberian intensif guru  Aparatur Sipil Negara  mau pun non-ASN. Dia juga menjelaskan selama ini penggajian guru merupakan ASN dibayarkan sesuai aturan yang berlaku.

Peningkatan kesejahteraan guru selama ini dilakukan lewat tunjangan dari pemerintah daerah. Dia menyebutkan tunjangan ini diberikan berdasarkan kemampuan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dari tiap daerah.

Selain soal peningkatan kesejahteraan lewat insentif, paslon nomor urut 1ini berfokus meningkatkan kualitas guru dengan membiayai guru-guru yang berkompetensi luar biasa untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri.

“Kedua, salah satunya untuk meningkatkan kualitas, menyekolahkan guru-guru ke luar negeri. Jadi bukan kita impor dari luar negeri, kita menyekolahkan guru yang memiliki kompetensi luar biasa misalnya sekolah ke luar negeri,” jelas Ace Hasan Syadzily.

Guru-guru di dalam negeri tiap tahunnya diberikan pelatihan secara berkala. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas para guru. Pembinaan inilah diharapkan dari tahun ke tahun bisa meningkatkan kapasitas guru.

Soal program aksi yang bakal dilakukan, Ace juga menyebut Jokowi telah memberi perhatian serius kepada guru, terutama bertugas di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal. Salah satunya pemberian insentif lebih besar bagi guru.

Jokowi berujar, kesejahteraan guru yang berstatus honorer mau pun ASN harus ditingkatkan secara berkala.

“Salah satu upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan adalah dengan memberikan kesempatan bagi honorer guru ikut tes P3K. Teknisnya bisa langsung ke Menpan-RB,” ujar Jokowi saat kunjungan kerja di Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (25/11).

P3K tengah dipersiapkan Kemenpan RB untuk para peserta calon pegawai negeri sipil yang tidak lulus tes.

Pegawai yang berstatus P3K akan mendapatkan hak penerimaan pendapatan dan tunjangan yang sama dengan pegawai yang berstatus PNS. Hanya saja, pegawai P3K tidak mendapatkan hak tunjangan hari tua.

Prabowo-Sandiaga

Lain halnya dengan pasangan Prabowo-Sandiaga. Pasangan nomor urut 2 ini memprogramkan kesejahteraan guru dengan menaikkan gaji mereka yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini dilakukan guna mendongkrak kualitas pendidikan di Indonesia.

“Yang PNS kita naikkan gajinya. Naik berapa tentu kita kaji sesuai kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujar Jubir Timses Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, Kamis (22/11/2018).

Menurutnya, menaikkan gaji guru merupakan satu-satunya jalan membenahi kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan penawaran tinggi, pemerintah bisa leluasa menyeleksi dan memilih guru terbaik.

Selain kenaikkan gaji, paslon ini juga merencanakan mengangkat guru honorer tanpa dibatasi usia maksimal 35 tahun. Upaya  mewujudkan rencana tersebut, jika paslon ini menang, langkah harus didahului dengan revisi UU ASN.

Selain itu, Jubir Timses Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini, mengatakan peningkatan kesejahteraan guru bakal dilakukan lewat perbaikkan penerimaan negara. Jika kas negara membaik, pengangkatan guru honorer menjadi PNS dilakukan secara bertahap.

“Kami perbaiki sektor produksi, agar kas negara membaik surplus, 700 ribu guru honorer diangkat berkala, sambil upgrade sertifikasi guru. Setelah itu, kita bisa tingkatkan gaji guru sampai angka yang lebih besar. Guru itu harus kita muliakan,” kata Faldo.

Dari berbagai sumber

Laporan: Hartia dan Wa Ode Rahmah Maulidya Wuna

  • Bagikan