Jawaban Pihak ADP atas Laporan Model Seksi yang Takut Hamil

  • Bagikan
ADP dan Destiya (Foto:Instagram Destiya)

SULTRAKINI.COM: Model seksi Destiya Purna Panca alias Destiara Talita melaporkan Adriatma Dwi Putra (ADP) ke Polda Metro Jaya, Selasa (8 Agustus 2017) malam. ADP adalah wali kota Kendari terpilih untuk 2018-2023 yang saat ini masih menunggu pelantikan untuk menggantikan bapaknya, Asrun, yang sudah menjadi wali kota dua periode.

Namun kasus ini tak ada hubungannya dengan politik. Dalam laporan polisi bernomor LP/3733/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimum, ADP dilaporkan telah melakukan pencemaran nama baik dan atau penghinaan (pasal 310, 311, dan atau pasal 315 KUHP). Saksi pelapor adalah Rika dan Nadin.

Ceritanya tanggal 8 Juli 2017, Destiya menghubungi ADP untuk menagih janji ADP yang akan menikahinya secara siri namun tidak direspon. Besoknya, 9 Juli 2017, ADP kemudian menghubungi Destiya. 

Saat itu ADP bukannya memberi solusi melainkan memaki-maki dengan ucapan kotor. “Semua saya rekam di ponsel,” kata Destiya seperti dikutip jpnn.com.

Tidak terima diperlakukan demikian maka Destiya memilih menempuh jalur hukum, melaporkan kasusnya ke polisi. “Sebagai perempuan, martabat saya direndahkan,” ujarnya lagi.

ADP dan Destiya berkenalan sejak tahun 2016 dan berkembang pada hubungan khusus. Pada Juni 2017, ADP berjanji menikahi Destiya secara siri. “Harapannya agar hubungan kami sah di mata agama,” ujar Destiya di Mapolda Metro Jaya.

Destiya yakin, dan ia pun pasrah. Termasuk ketika melakukan hubungan layaknya suami istri. Dia memperlakukan ADP layaknya seorang suami, meski pernikahan siri yang dijanjikan belum terlaksana. “Waktu itu saya percaya bahwa nantinya pernikahan siri akan terjadi,” kata Destiya.

Janji tinggal janji. Menurut Destiya, ADP sulit dihubungi selama Juli kemarin. “Terkesan menghindar, saya mulai panik,” katanya.

Kepanikan Destiya dilandasi hubungannya pada 14 Juni 2017. Destiya mengaku masih ‘berhubungan’ dengan ADP di Hotel Marina Bay Sand Singapura. Di sini dia mulai diselimuti keraguan jangan-jangan sudah berbadan dua, alias hamil.

  • Bagikan