SULTRAKINI.COM: KENDARI – Tingginya permintaan makanan kemasan jelang lebaran menjadi perhatian bagi Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sultra. Hal ini cukup beralasan, karena perlu diwaspadai turut beredarnya produk yang kadaluarsa.
Dikatakan Kepala BPOM Sultra, Adilah Pababbari, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/7/2016), bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi sejak sebelum masuk Ramadan.
“Untuk mengantisipasi beredarnya produk makanan kadaluarsa jelang lebaran, BPOM sudah mengantisipasi sejak minggu ke dua Mei lalu. Kami sudah turun untuk memeriksa produk kadaluarsa, produk rusak, dan tanpa izin edar,” terang Adilah.
Untuk menekan peredaran ketiga jenis produk tersebut, pada bulan Ramadan pihaknya secara terpadu dengan Badan Ketahan Pangan Provinsi turun ke pasar dan pusat perbelanjaan sebanyak dua kali.
“Terakhir kami turun 27 Juni. Kemarin turunnya ke Pasar Mandonga, Pasar Panjang, dan Hypermart. Di sana kami temukan satu produk makanan kadaluarsa,” ujarnya.
Kata perempuan yang telah tiga tahun bertugas di BPOM Sultra ini, selain pasar dan pusat perbelanjaan, pihaknya juga turun ke pelabuhan berkoordinasi dengan pihak Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP).
“Di pelabuhan kami temukan produk makanan kadaluarsa dan langsung dimusnahkan. Namun, ada juga yang tidak dimusnahkan karena katanya akan diganti oleh pihak distributornya,” jelas Adilah.
Untuk mencegah ketiga produk ini, pihaknya juga sudah mengingatkan distributor agar tidak memasukkan produknya yang kadaluarsa, rusak, dan tanpa izin edar ke pasaran.
Editor: Gugus Suryaman
