Kabupaten Wakatobi Terima Sertifikat Eliminasi Malaria 2020 dari Kemenkes

  • Bagikan
Bupati Wakatobi, H. Arhawi (tengah) bersama Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi, Muliaddin, dan Direktur RSUD Wakatobi, dr Munardin Malibu saat menunjukkan penghargaan dari Kemenkes (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)
Bupati Wakatobi, H. Arhawi (tengah) bersama Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi, Muliaddin, dan Direktur RSUD Wakatobi, dr Munardin Malibu saat menunjukkan penghargaan dari Kemenkes (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Ditengah pandemi Covid-19, Kabupaten Wakatobi menerima penghargaan berupa sertifikat Eliminasi Malaria yang diberikan langsung secara virtual oleh Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Purn) Dr, dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI, Jumat (1/5/2020)

Dari tiga Kabupaten di Sulawesi Tenggara yang diusulkan sebagai peserta assesmant eliminasi malaria 2019, hanya Kabupaten Wakatobi yang lolos memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat Eliminasi 2020 bersama 5 kabupaten/kota lain di Indonesia yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut dan Kabupateb Tana Tidung.

Bupati Wakatobi, Arhawi mengungkapkan, bahwa sertifikat ini merupakan bukti keseriusan Kabupaten Wakatobi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan malarian secara menyeluruh.

Katanya, sertifikat tersebut bukan saja diberikan begitu saja. Namun melalui proses panjang, dimana Kabupaten Wakatobi harus memenuhi beberapa indikator penting yang menjadi penilaian, yakni Annual Paracite Incidence (API) < 1 per 1000 penduduk; Slide Positif Rate (SPR <5) selama 3 tahun; dan tidak ada kasus endogenous (wilayah setempat) dalam 3 tahun berturut-turut.

“Indicator ini merupakan persyaratan utama untuk Provinsi Sulawesi Tenggara saat mengusulkan ke Kemetrerian Kesehatan RI sebagai peserta assesment eliminasi malaria 2019,” kata Arhawi, Sabtu (2/5/2020)

Bupati Wakatobi itu mengaku sangat berterima terima kasih kepada semua sektor terkait serta seluruh masyarakat Wakatobi atas support dan dukunganya terutama dalam menjaga dan melestarikan kebersihan lingkungan serta membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga predikat Wakatobi sebagai kabupaten yang bebas dari penyakit malaria dapat diraih.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi, Muliaddin, mengungkapkan pada tanggal 10 – 14 September 2019 telah dilaksanakan assesment oleh Tim Assesment Eliminasi Malaria yang langsung diketuai oleh direktur pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonosis (P2PTVZ) Kementerian Kesehatan.

“Assesment eliminasi ini mencakup kinerja program malaria secara menyeluruh dari Dinas Kesehatan, Puskesmas dan RSUD Kabupaten Wakatobi terkait tatalaksana pengobatan, penyelidikan Epidemilogi, pengamatan factor lingkungan, survey migrasi, uji silang slide,” ucapnya.

Lanjut Muliaddin, atas capaian ini, Bupati Wakatobi Arhawi, telah membuat empat komitmen, yaitu menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan eliminasi malaria di kabupaten yang merupakan wilayah kerja; menggerakkan seluruh masyarakat dalam mencegah munculnya kasus baru malaria dan mencegah terjadinya kematian karena malaria melalui: penguatan komitmen pemangku kepentingan untuk mempertahankan daerah bebas malaria, penguatan surveilans, penguatan jejaring tata Iaksana untuk menjamin kemampuan mendiagnosis malaria secara dini dan mengobati dengan tepat, penguatan kemandirian masyarakat dan penguatan jejaring kemitraan.

Selain itu, Pemda Wakatobi juga akan menjamin tersedianya tenaga terlatih, sarana, prasarana dan anggaran agar setiap orang di kabupaten yang menjadi wilayah kerja mampu menjangkau layanan kesehatan yang ada guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan malaria serta dicatat dan dilaporkan secara lengkap dan cermat.

“Termasuk mengkoordinasikan semua upaya yang diperlukan secara menyeluruh, terpadu, serentak dan berkesinambungan di kabupaten wilayah kerja kami, demi mendukung tercapainya eliminasi malaria nasional tahun 2030,” ujarnya.

Dengan adanya sertifikat eliminasi tersebut akan menunjang Wakatobi sebagai 10 Top destinasi pariwisata nasional baik dari dalam maupun luar negeri.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan